Test Drive Honda BR-V Jakarta-Solo, Enak Buat Jalan Jauh!

by  in  Berita & Honda & Mobil Baru
Test Drive Honda BR-V Jakarta-Solo, Enak Buat Jalan Jauh!
0  komentar

AutonetMagz.com – Sejak diperkenalkan pada bulan September 2021 kemarin, Honda BR-V generasi kedua punya beberapa hal menarik yang membuatnya bisa lebih kuat lagi untuk berkompetisi di kelas Low SUV. Bentuknya kini lebih mirip SUV sungguhan, ground clearance lebih tinggi jadi 220 mm, ruang kabin tetap lega, banyak sekali port untuk mengisi daya gadget dari baris pertama hingga ketiga, dan pastinya fitur keselamatan Honda Sensing yang selain bikin aman, ia juga bisa bikin nyaman.

Untuk membuktikan hal-hal itu, kami mengikuti acara dari PT Honda Prospect Motor untuk mengendarai Honda BR-V 2022 ini. Rute yang ditempuh cukup jauh, yakni dari Jakarta ke Solo melewati tol Cipali. Sungguh rute yang sempurna agar kita bisa menguji seberapa baik sistem Honda Sensing ini, terutama fitur adaptive cruise control dan lane keep assist-nya. Kita juga bisa menguji seberapa halus Honda BR-V baru ini, terutama dibandingkan generasi sebelumnya.

Adaptive Cruise Control Honda BR-V Halus dan Sigap

Setelah menyalakan mobil dengan remote engine start, kami mulai memuat barang-barang yang banyak di bagasinya yang rata lantai saat jok belakang terlipat. Kabin juga sudah adem karena AC mobil nyala bersamaan dengan mesin saat fitur remote engine start dinyalakan, jadi sudah nyaman saat masuk. Mulai berjalan dari Senayan Park, jumlah Honda BR-V yang berangkat dari Jakarta ke Solo ada 19 mobil.

Sebagian besar perjalanan akan melewati jalan tol, jadi fitur yang akan pertama kali kami coba adalah adaptive cruise control. Tinggal aktifkan cruise control dan pilih kecepatan yang diinginkan, lalu langsung aktifkan fitur social distancing alias jaga jarak dengan mobil depan. Berkat kamera Honda Sensing yang bekerja baik, mobil selalu bisa menjaga jarak aman dengan mobil lain. Mobil depan melambat, kita ikut melambat. Mobil depan ngegas, kita ikut ngegas sendiri.

Prosesi deselerasi dan akselerasi saat adaptive cruise control aktif pun halus. Ia bisa menurunkan kecepatan dengan perlahan, namun saat menaikkan kecepatan ia otomatis berakselerasi dengan putaran mesin di kisaran 3.000 rpm. Bagaimana jika ada mobil yang tiba-tiba “nyempil” di antara kita dan mobil di depan kita? Untungnya, sistem adaptive cruise control Honda tidak kaget atau gelagapan, ia langsung mengurangi kecepatan dan jaga jarak dengan mobil yang memotong antrian.

Bahkan saat hujan pun, ia masih sanggup mendeteksi mobil depan dan tetap menjaga jarak. Beberapa sistem active safety di mobil lain yang pernah kami coba kadang tak sanggup dengan hujan di Indonesia, tapi Honda BR-V masih bisa. Ingat, kalau cuaca buruk, biasanya sistem keselamatan aktif ini belum tentu bekerja dengan baik, jadi tetaplah bertanggung jawab sebagai pengemudi.

Perlu diingat, fitur adaptive cruise control milik Honda BR-V hanya bisa dipakai di atas kecepatan 30 km/jam. Jika mobil melambat hingga di bawah itu, sistem otomatis mati dan pengemudi harus ambil alih. Itu karena ia belum dilengkapi dengan fitur low speed follow seperti Honda CR-V Turbo Prestige, Honda Accord Turbo dan Honda Civic RS. Tidak masalah, sebab adaptive cruise control memang paling berguna di jalan tol, dan belum ada mobil lain sekelasnya yang punya hal ini.

Lane Keep Assist dan Lane Watch Sangat Membantu

Fitur penunjang lainnya adalah lane keep assist. Fitur ini akan membaca marka jalan di atas kecepatan 72 km/jam dan akan mengoreksi arah setir jika kita akan memotong marka jalan tanpa menyalakan sein. Kami sempat mencoba lepas tangan sebentar untuk tahu bagaimana karakteristik koreksinya. Saat mobil mau keluar garis, setir akan berputar dengan gerakan agak patah-patah, tapi saat setir kembali digenggam, baru terasa kalau gerakannya sesuai dengan tugas utamanya.

Sistem lane keep ini tidak mendorong atau memaksa arah setir dengan kekuatan besar, namun kita seolah digiring lagi ke tengah dengan cukup tenaga tanpa membuat kita terasa dikendalikan komputer. Kamera Honda Lane Watch juga memberikan sudut pandang yang lebar saat ingin berpindah ke kiri, bisa mengurangi titik buta. Perlu dicatat, kamera ini hanya untuk sisi kiri mobil, resolusinya pun tidak begitu baik, tapi cukuplah.

Tingkat Kekedapan Membaik, Stabilitas Tetap Juara

Salah satu hal yang Honda banget adalah tingkat peredaman kabin yang jauh dari kata kedap. Hal ini terjadi di mayoritas mobil Honda, mulai dari Honda Brio hingga Honda CR-V Turbo. Untungnya, Honda pelan-pelan berbenah dan mulai menambahkan bahan peredam suara di Honda BR-V baru. Jika generasi sebelumnya terasa berisik di kecepatan tinggi, mobil ini jadi lebih minim suara dan lebih tenang. Beda sekali dengan BR-V sebelumnya.

Kami pernah pakai Honda CR-V Turbo di tahun 2019 melewati jalan tol layang Japek, dan mobil itu sangat berisik. Nah, Honda BR-V baru ini jauh lebih kedap daripada Honda CR-V Turbo. Sungguh gila kala Honda 340 jutaan bisa lebih tenang daripada Honda 500 jutaan lebih. Suara dari kolong tidak mengganggu, suara angin pun minim. Hal yang kurang adalah pada saat hujan sangat deras, banyak bunyi “klontang klontang” dari atap mobil, khususnya dari atas baris ketiga. Ada baiknya jika atapnya bisa dibuat lebih kedap. Mobil ini sudah 340 jutaan lho…

Bagusnya, Honda tidak melupakan jati diri penting Honda di BR-V baru ini. Urusan tarikan mesin, pengendalian dan stabilitas, inilah aspek di mana Honda BR-V baru bersinar cerah. Tarikan mesinnya kini lebih terasa mantap di putaran menengah, tidak perlu susah-susah injak pedal gas sampai rata lantai untuk dapat akselerasi yang memadai. Setirnya pun mantap, terasa berbobot dan tidak mati seperti mobil lain. Mengendarai Honda BR-V ini benar-benar memberikan rasa percaya diri yang lebih kuat.

Berkat wheelbase yang lebih panjang dan wheel track yang melebar, kestabilan Honda BR-V patut diacungi jempol. Kami geber mobil sampai kecepatan di atas rata-rata, mobil tetap terasa napak dan setirnya tidak bergetar kesana-kemari. Sungguh terasa mantap dan menyenangkan, mobil pun selalu nurut dengan pengemudinya, langsung berbelok dengan sigap dan minim body roll. Baik orang yang baru bisa menyetir atau sudah lama menyetir, Honda BR-V bisa memberikan rasa berkendara yang matang dan mengasyikkan.

Karena menggunakan transmisi CVT, putaran mesin saat mobil melaju di 100 km/jam tak sampai 2.000 rpm. Transmisi ini memiliki respon yang baik, tapi karena mesin BR-V yang powerful, akan lebih menyenangkan jika mobil ini punya paddle shift. Konsumsi BBM selama perjalanan Jakarta-Solo berada di kisaran 17 km/liter dengan kondisi mobil yang AC-nya nyala, kecepatan selalu berubah-ubah, berhenti di rest area 3 kali, mobil diisi 3 orang dan bagasi penuh.

Kesimpulan Singkat Test Drive Honda BR-V

Meski hanya melewati rute tol saja, ada beberapa hal yang bisa kami tarik mengenai Honda BR-V saat ini. Honda pelan-pelan mulai berbenah dan tidak membiarkan mobilnya jadi yang paling buruk di atas kertas. Kini kelengkapan standar Honda BR-V sudah baik, terutama berkat adanya sistem Honda Sensing yang bukan sekedar gimmick di atas brosur belaka. Sistem ini halus, bekerja dengan baik dan tidak menggurui supirnya. Komputer memang sebaiknya tidak mengontrol manusia.

Kehadiran sistem adaptive cruise control dan lane keep assist meningkatkan potensi Honda BR-V jadi mobil yang enak buat road trip. Peredaman kabinnya juga sudah membaik dari generasi sebelumnya, meski kami akan lebih bersyukur jika atapnya juga lebih kedap saat hujan deras. Kestabilan dan pengendalian Honda BR-V tidak perlu diragukan, ia tetap yang terasa paling mantap jika kita ingin mencari kenikmatan berkendara. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: