AutonetMagz.com – Mazda senang betul tarik ulur soal kabar mengenai RX-Vision. Kemarin mereka baru mendaftarkan paten mesin rotary baru di kantor pendaftaran hak cipta, tapi besoknya mereka bilang tidak jadi meneruskan proyek RX-Vision. Belum lama ini, Mazda memamerkan lagi konsep RX-Vision di Concorso d’Eleganza, dan Top Gear tidak melewatkan kesempatan ini untuk bertanya kejelasan soal Mazda RX-Vision kepada direktur desain Mazda, Kevin Rice.
Tapi sebelum ke poin utama, kenapa Mazda memajang RX-Vision di tempat yang biasa dijadikan lokasi pameran mobil klasik ini? “Coba, kalau kalian lihat Ferrari 275 GTB atau Ferrari 330, atau mobil Italia lain di tahun 1950-an hingga 1970-an, mereka semua punya bentuk yang sangat murni, bersih dan menarik,” kata Kevin saat ditanya soal hal itu, berkaitan pula soal filosofi desain yang ingin diseriusi oleh Mazda.
“Dunia modern kini lebih sibuk dan menarik, tapi kami menghargai nilai lebih akan kemurnian dan kecantikan. Nilai-nilai seperti itu sangat valid, dan jika tak ada yang mau mengangkat kembali nilai itu, kamilah yang akan melakukannya,” tambahnya. RX-Vision dipamerkan di sana untuk menunjukkan kalau Mazda mau membawa lagi filosofi desain yang lebih bersih, cantik dan tidak rumit, dan sejauh ini, reaksinya positif.
“Kami terkejut dengan reaksi yang didapat oleh RX-Vision,” kata Kevin.”Di Mazda, kami semua cinta mobil, tapi saat melihat reaksi para orang di area Villa ini, di mana semuanya adalah car enthusiast di level tinggi cukup membuat kami kaget, dalam arti yang bagus.” Oke, selamat soal itu, lalu bagaimana dengan kejelasan nasib RX-Vision, akankah ia masuk ke jalur produksi dan membuktikan kalau rotary masih eksis?
“Kami mau membuatnya, tapi itu tidak mudah,” katanya sambil tersenyum. Sulitnya di mana? Tentu saja soal mesinnya, karena tidak ada yang mau mengembangkan mesin rotary selain Mazda. RX-Vision sendiri sejatinya tidak pakai mesin penggerak untuk saat ini, karena statusnya hanya konsep untuk studi desain. Pendek kata, casing doang, mesinnya sih tidak ada.
“Kami pikir kami dapat menghasilkan sesuatu yang bagus dengan mesin rotary, dan memang sudah kami hasilkan di masa lalu, tapi kami tidak akan berhenti mengembangkannya. Kami tidak mau menyudahinya dengan RX-8. Di halaman belakang Mazda, kami masih membangun mesin rotary, dan jika dunia siap membeli mobil sport bermesin rotary baru lagi, kami siap untuk menyediakan mobil seperti itu,” ucap Kevin.
Beberapa orang yakin, jika masih ada kekuatan permintaan dari fans Mazda yang ingin mesin rotary kembali, maka ia akan kembali, tapi realita tidak seindah pemandangan di Raja Ampat. Aturan emisi super ketat plus budget Mazda yang tidak banyak akan jadi kendala yang harus dihadapi Mazda. Apakah ini tarik ulur lagi? Yah, kita tunggu saja. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Renault Clio RS Kedepannya Akan Lebih Berotot Dengan 250 hp
