Kasus Lain Mencuat : Suzuki Akui Telah Keliru Dalam Tes Efisiensi dan Emisi

by  in  International & Suzuki
Kasus Lain Mencuat : Suzuki Akui Telah Keliru Dalam Tes Efisiensi dan Emisi
0  komentar

AutonetMagz.com – Ada apa dengan pabrikan mobil belakangan ini? Rasanya banyak sekali yang mengaku telah curang atau salah dalam melakukan sesuatu. Masih hangat kasus Mitsubishi yang mencurangi tes efisiensi BBM, sekarang giliran Suzuki yang muncul ke permukaan. Produsen berlogo “S” ini mengaku telah keliru dalam melakukan tes emisi dan efisiensi BBM, tapi mereka menolak disebut curang. Pendek kata, mereka bilang mereka ceroboh, bukan licik.

Menurut Autonews, pengujian Suzuki yang tidak sesuai standar yang telah ditetapkan sudah terjadi sejak tahun 2010 dan sudah ada 2,1 juta unit Suzuki yang terjual di Jepang yang beredar dengan hasil pengujian yang tidak sesuai standar. Jumlah 2,1 juta unit itu dipastikan tidak termasuk mobil Suzuki lain yang dijual di luar Jepang, meski harapannya model yang dijual ke luar Jepang tidak ada urusannya dengan ini. Akibat kejadian ini, nilai saham Suzuki turun 15 persen per hari ini.

Suzuki Alto Lapin Chocolat X Red

Perusahaan meminta maaf karena sudah tidak mengikuti aturan yang ditetapkan negara,” kata CEO Suzuki, Osamu Suzuki. Apa sih yang dilakukan Suzuki? Pengujian Suzuki mengukur semua data yang berhubungan dengan ban, rem dan transmisi, pokoknya semua dites satu-satu, bukan digabungkan lalu dites sekaligus dalam waktu yang sama. Barulah hasil pengujian semua komponen itu digabung menjadi satu.

Nah, Suzuki diklaim keliru saat harus menguji hambatan udara mobil, karena mereka harusnya menguji di jalanan di luar pabrik, tapi mereka malah mengujinya dengan terowongan angin. Lah, memangnya metode tersebut salah? Kan banyak juga pabrikan mobil lain yang menggunakan terowongan angin untuk menguji aerodinamika dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hambatan udara?

suzuki-ignis-orange-rear

Entahlah, karena menurut standar pengujian yang berlaku, pengetesan itu harusnya dilakukan di kondisi real, di jalanan, bukan di terowongan angin. Suzuki beralasan kalau pengetesan outdoor untuk mobil mereka sulit dilakukan, karena proving ground mereka yang ada di Sagara punya intensitas angin yang tinggi dan frekuensinya cukup sering, makanya mereka memakai terowongan angin sebagai alternatif lain.

Masih belum bisa dipastikan perbuatan ini sepenuhnya salah atau tidak, tapi Suzuki tidak akan berhenti berjualan. Mereka akan tetap menjual mobil-mobilnya, meski tahu kalau kasus ini pasti akan berpengaruh terhadap pemasukan mereka nanti. Ah, sudahlah, semoga semuanya bisa diselesaikan sejelas-jelasnya saja, dan kami harap ini yang terakhir, tidak ada lagi kasus yang serupa dari pabrikan mana pun. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: