AutonetMagz.com – Di penghujung minggu kemarin, Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali memperkenalkan versi terbaru dari kolaborasi mereka. Apalagi kalau bukan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Kedua SUV yang dibangun dengan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA) ini telah resmi mengaspal di pasar otomotif Indonesia. Nah, yang menarik, kedua mobil ini ditawarkan dengan dua opsi mesin. Opsi mesin pertama adalah mesin Turbo 1.000cc 3 silinder yang menjadi top of the line keduanya. Dan opsi kedua adalah mesin 1.200cc 3 silinder yang menjadi pelengkap. Kalau versi mesin turbonya sudah dirilis, lantas kapan versi n/a akan dirilis ke konsumen? Yuk kita bahas.
Mesin 1.200cc 3 Silinder Semester 2
Jadi, baik Toyota Raize maupun Daihatsu Rocky yang sudah dilepas ke pasaran adalah varian bermesin 1.000cc 1KR-VET 3 silinder Turbo. Sedangkan varian bermesin 1.200cc 3 silinder WA-VE masih belum dirilis ke publik. Usut punya usut, pihak Toyota baru akan memperkenalkan versi 1.200cc dari Toyota Raize di semester kedua tahun 2020 ini. Jadi, bisa saja varian 1.200cc muncul di bulan Juli mendatang, atau malah di akhir tahun 2021 ini. Informasi ini disampakian langsung oleh Marketing Director TAM, Bapak Anton Jimmi Suwandy. Lantas, mengapa varian turbo yang dirilis terlebih dahulu? Kenapa varian 1.200cc 3 silinder malah dirilis belakangan? Anton menjawab bahwa varian 1.000cc Turbo akan menjadi varian volume maker untuk Toyota Raize. Oleh karenanya, pihak TAM memprioritaskan varian ini untuk dirilis terlebih dahulu ke konsumen Indonesia. Nampaknya, hal serupa juga menjadi alasan pihak ADM merilis varian turbo dari Daihatsu Rocky.
Target Toyota Raize 4 Kali Lipat Daihatsu Rocky
Yang menarik, kedua mobil kembar ini memiliki target yang berbeda. Malahan, kalau kita bicara angka, target yang dicanangkan TAM dan ADM memiliki selisih yang signifikan. Di artikel sebelumnya, kami sudah membahas bahwa pihak ADM mencanangkan target sebesar 500 unit per bulannya untuk Daihatsu Rocky. Kalau kita tarik ke target tahunan, maka ada 6.000 unit Daihatsu Rocky yang seharusnya terjual ke konsumen. Nah, bagaimana dengan Toyota Raize? TAM mematok target yang lebih tinggi 4 kali lipat dari Daihatsu Rocky. Yap, Toyota Raize ditargetkan terjual 2.000 unit setiap bulannya. Artinya, kalau kita tarik ke target tahunan, setidaknya akan ada 24.000 unit Toyota Raize yang akan terjual setiap tahunnya. Angka ini terbilang lumayan besar untuk sebuah produk yang baru dirilis. Namun, optimisme ini terbilang masuk akal, karena Toyota Raize di Jepang juga sangat laris. SUV kompak ini menduduki posisi kedua mobil terlaris di Jepang, hanya kalah dari saudara tuanya, Toyota Yaris XP210.
Kenapa Hadirkan Opsi 1.200cc 3 Silinder?
Nah, pertanyaan berikutnya, kenapa Toyota dan Daihatsu menghadirkan opsi mesin 1.200cc n/a? Apalagi opsi mesin ini berbeda dengan mesin 1.200cc yang kita kenal di Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Opsi mesin 1.200cc ini menggunakan konfigurasi 3 silinder, berbeda dengan mesin 3NR-VE 1.200cc 4 silinder yang kita kenal. Apalagi, kita tahu bersama bahwa mesin 3 silinder bukanlah mesin yang populer di Indonesia. Pak Anton pun buka suara terkait hal ini. Beliau menjabarkan bahwa opsi mesin baru ini muncul karena Toyota Raize menggunakan platform baru yaitu DNGA. Dengan platform baru, maka peluang kehadiran mesin baru yang sudah disesuaikan dengan platform ini pun muncul. Yang menarik, hanya di Indonesia saja Toyota Raize dan Daihatsu Rocky memiliki 2 opsi mesin. Sedangkan di Jepang, keduanya menggunakan mesin 1.000cc Turbo. Btw, mesin 1.0T kedua SUV ini menggunakan basis mesin 1.000cc KR-VE 3 silinder yang digunakan Daihatsu Ayla dan Sigra lho.
Jadi, bagaimana pendapat kalian, kawan?
Read Next: Wuling Raih 646 SPK Dalam IIMS Hybrid 2021