Mobil Listrik Mungil Honda E Bakal Discontinue Tahun Depan! Apa Alasannya?

by  in  Berita & Honda & International
Mobil Listrik Mungil Honda E Bakal Discontinue Tahun Depan! Apa Alasannya?
0  komentar

AutonetMagz.com – Ada kabar mengejutkan datang dari Honda, dimana mereka akan menghentikan produksi dari Honda E di Januari 2024. Honda E merupakan mobil listrik pertama Honda yang ditampilkan di Tokyo Motor Show 2017 melalui konsep Honda Urban EV. Mobil ini mulai dijual pada pertengahan 2019, yang berarti bila produksinya dihentikan mulai tahun depan, maka life cycle-nya tidak sampai lima tahun.

Masalah Penjualan

Alasan penghentian dari model ini sebenarnya cukup klasik, Honda e gagal memenuhi ekspektasi penjualan Honda. Mobil ini dinilai terlalu mahal, ruang bagasinya terlalu kecil, dan memiliki range yang terhitung pendek. Sejak dirilis 2020 lalu, penjualan Honda E kurang begitu mengesankan untuk ukuran EV. Di Eropa, penjualan mobil ini mencapai 4.078 unit saja. Kemudian di tahun 2021, penjualannya turun ke angka 3.752 unit.

Baterainya sendiri bertenaga 35,5 kWh yang memiliki range hanya 220 km, sebagai perbandingan, Wuling Air EV Long Range memiliki range 300 km. Tapi, baterai kecilnya itu dapat diisi ulang hanya dalam 30 menit hingga terisi penuh. Walaupun begitu, ia memiliki output yang lumayan untuk ukurannya. Honda E memiliki dua pilihan powertrain bertenaga 134 atau 152 hp, keduanya memiliki torsi 314 Nm yang disalurkan ke roda belakang. Akselerasi dari 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam delapan detik.

Harga Terlalu Mahal

Selain itu, harga yang ditawarkan juga terhitung mahal. Di UK, Honda E ditawarkan dengan harga £37,395 (Rp 732 jutaan) untuk varian bertenaga 152 Hp. Dengan harga segitu, anda bisa membeli EV yang lebih premium seperti Volvo EX30 yang dibanderol £33,795 (Rp 662,1 jutaan) atau all new Mini Electric yang dibanderol mulai £30,000 (Rp 587,8 jutaan). Sementara yang lebih ‘sederhana’ seperti Nissan Leaf dibanderol £28,495 (Rp 558 jutaan).

Dengan harga segitu, bisa dibayangkan bila ia juga ikut dijual di Indonesia. Diperkirakan banderolnya bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Sangat kontradiktif dengan karakter masyarakat sini yang sangat memperhatikan harga berbanding dengan dimensi mobil. Padahal, banyak dari kita yang mengharapkan ia bisa dijual dengan harga sedikit diatas Wuling Air EV #ngarep. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: