AutonetMagz.com – Saat ini, mobil-mobil baru sudah dibenamkan macam-macam teknologi keselamatan canggih. Selain bisa membantu pengemudi yang sedang kurang fokus, beberapa teknologi malah bisa membuat mobil terkesan bisa mengemudikan dirinya sendiri. Mobil-mobil seperti Toyota Raize, Wuling Almaz RS Pro, Hyundai Santa Fe dan Honda Accord Turbo adalah mobil-mobil yang punya “bakat” tersebut.
Namun tentu saja semua mobil yang disebutkan barusan tidak benar-benar bisa menyetir sendiri. Meski demikian, sistem autopilot yang canggih terus dikembangkan oleh berbagai pihak, baik dari industri otomotif maupun industri lainnya. Coba lihat beberapa perusahaan asal China seperti Huawei dan Xiaomi yang belakangan ini berminat terjun ke industri otomotif dan mengincar kemajuan teknologi autopilot. Siapa yang sangka merek HP mau terjun ke dunia mobil?
Xiaomi Kembangkan Mobil Pintar
Menurut warta dari Caixing Global, Xiaomi baru saja membuka lowongan untuk 500 karyawan baru. Semuanya akan diberdayakan untuk mempercepat kehadiran sistem autopilot level 4, dan sebagian besar akan ditempatkan di markas Xiaomi di distrik Haidian, Beijing. Subjek yang akan ditekankan adalah algoritma untuk millimeter-wave imaging processing, high-precision mapping, imitation learning dan deep learning.
Xiaomi sendiri telah menanamkan model sebesar 1,5 Miliar Dollar AS atau sekitar 21,5 Triliun Rupiah untuk pengembangan mobil pintar. Hal ini menyusul Huawei dan Apple yang juga berminat mengembangkan mobil di bawah merek mereka masing-masing. Posisi-posisi tenaga kerja yang dicari oleh Xiaomi sendiri pun berkaitan dengan pemetaan dengan presisi tingkat tinggi, autopilot dan infrastruktur internal mobil.
Mobil Listrik Xiaomi Sedang Digodok
Pada bulan Maret kemarin, dilaporkan bahwa Xiaomi sedang dalam pembicaraan dengan Great Wall, salah satu merek mobil besar asal China untuk menggunakan salah satu pabriknya demi membuat kendaraan listrik dengan merek Xiaomi untuk dijual bebas. Pihak Great Wall sebenarnya tidak membenarkan isu tersebut, tapi banyak yang berpikir bahwa hubungan antara kedua perusahaan besar ini benar-benar akan terjadi.
“Xiaomi ingin mencari produsen mobil yang matang untuk menyediakan model infrastruktur, memungkinkan kesempatan untuk unjuk gigi dalam kemajuan teknologi internet seluler. Keunggulan Xiaomi dalam sistem operasi dan perabotan rumah juga membawa banyak ide untuk kerja sama sejenis di masa depan,” kata analis senior LMC Automotive Alan Kang awal tahun ini. Xiaomi berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya sekitar tahun 2023 dan ingin mobilnya terhubung dengan perangkat lain dalam ekosistem produknya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: GAIKINDO Usulkan Mobil Listrik Sekelas LCGC, Murah Meriah?