AutonetMagz.com – Tren baru industri otomotif adalah ramah lingkungan, dan merek-merek besar berlomba-lomba untuk mencapai tujuan tersebut seefektif mungkin. Banyak cara untuk bisa meraih predikat ramah lingkungan, tapi biasanya orang langsung berpikiran ke mobil listrik. Tidak salah, tapi sama seperti gadget, otomotif juga punya ekosistem sendiri. Banyak sektor terkait yang juga bisa mendukung langkah produsen otomotif menjadi “Si Paling Ramah Lingkungan”.
Saat ini kira-kira ada tiga merek mobil yang memiliki model hidrogen, yakni Toyota, Honda dan Hyundai. Hyundai Nexo adalah satu-satunya mobil bertenaga hidrogen dari Hyundai, dan akan ada mobil hidrogen lainnya dari Hyundai di bawah sub-brand HTWO untuk menemani Hyundai Nexo. Untuk mendukung tenaga hidrogen, Hyundai sudah mengumumkan akan menciptakan energi hidrogen dengan menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakunya. Menarik nih…
Sampah Plastik Berubah Jadi Berkah Mobil Hidrogen
Hyundai sudah mengucurkan dana sekitar 400 miliar Won atau sekitar 4,7 T Rupiah untuk membuat pabrik yang bisa mengubah sampah plastik menjadi hidrogen murni. Para orang pintar di Hyundai akan menggunakan metode pyrolisis dan gasification untuk meraih tujuan mereka. Sedikit info, pyrolisis adalah proses penguraian material menggunakan suhu tinggi dalam keadaan inert di mana komposisi bahan kimia akan diubah bentuknya. Dalam hal ini, plastik akan diubah jadi hidrogen.
Produk hidrogen yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik sel bahan bakar hidrogen dan tentu saja di industri otomotif untuk kendaraan sel hidrogen Hyundai. Mobil hidrogen Hyundai Nexo sendiri sudah memecahkan rekor dengan menempuh jarak 881,6 km dengan satu tangki hidrogen. Itu pun masih ada sisa hidrogen untuk menempuh jarak 60 km lagi. Jangan lupa juga, emisi mobil hidrogen adalah uap air, dan itu tergolong aman.
Mulai Dibangun 2022, Produksi Berjalan di 2024
Pabrik yang didedikasikan Hyundai untuk menghasilkan hidrogen dari sampah plastik ini belum ada wujudnya. Akan tetapi, perencanaannya bisa dibilang sudah matang, sebab agenda realisasinya sudah ada. Hyundai ingin pabrik ini mulai dibangun di semester pertama tahun 2022 dan mulai memproduksi hidrogen di tahun 2024. Untuk mensiasati emisi pabrik tersebut, Hyundai juga membangun sistem Metal-CO2 untuk menyerap emisi pabrik yang berbahaya.
Investasi besar-besaran ini adalah langkah yang diambil Hyundai untuk meraih status carbon-neutral di tahun-tahun mendatang. Meski merek asal Korea ini sedang rajin-rajinnya mengembangkan mobil listrik murni, Hyundai juga sangat percaya diri dengan teknologi hidrogen. Menurut Hyundai, pada tahun 2050 mendatang akan ada permintaan energi hidrogen dunia sebesar 18 persen, nilainya pun akan terus melonjak. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Ikut Tokyo Auto Salon, Subaru Pamer Mobil Listrik!