AutonetMagz.com – Di artikel sebelumnya, kami telah menjabarkan bahwa tim AutonetMagz diajak oleh Yamaha Jatim atau Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) untuk menonton gelaran MotoGP Mandalika. Nah, perjalanan ini berlangsung selama 4 hari dan 3 malam, dimana 2 hari pertama diisi aktivitas healing yang telah disediakan oleh pihak Yamaha STSJ. Nah, kini kami akan membahas menu utama dari perjalanan kali ini, yaitu nonton langsung MotoGP Mandalika 2022. Cekidot.
Jalan Panjang Mencapai Sirkuit MotoGP
Seperti yang telah kami jabarkan di artikel sebelumnya, hype MotoGP telah menyebar di seluruh pulau lombok. Dan tanggal 20 Maret 2022 adalah puncak dari hype tersebut, dimana puluhan ribu orang dipastikan akan membanjiri kawasan Mandalika di waktu yang bersamaan. Oleh karenanya, rombongan Yamaha STSJ yang terbagi atas sejumlah tim besar, yaitu Jatim 1 dan Jatim 2 serta Kalimantan pun bergerak ke Mandalika sepagi mungkin. Kami mulai berangkat ke Mandalika pukul 6.30 WITA, dimana perjalanan Mataram ke Mandalika sudah mulai dipenuhi kendaraan pribadi maupun bis dan sejumlah rombongan motor.
Tak susah menemukan sejumlah rombongan motor touring dengan bendera mereka masing – masing selama kami berkendara ke Mandalika. Hadirnya bypass dari area Lombok International Airport hingga Parkir Timur Sirkuit Mandalika sangat membantu perjalanan kali ini. Singkat cerita, kami pun sampai di Parkir Timur dimana ini adalah titik terakhir kendaraan umum non VIP / Deluxe bisa masuk. Kami pun turun dan mulai bergerak ke pintu masuk untuk antri shuttle bus. Sayangnya, disinilah masalah dimulai. Rombongan yang terdiri 28 orang harus berdesak – desakan dengan ratusan bahkan ribuan orang yang juga harus mengantri di tempat yang sama. Padahal, setiap zona memiliki shuttle bus dengan warna yang berbeda.
Kami yang akan menempati Grandstand A memiliki gelang berwarna merah, yang menjadi penanda bahwa bus yang akan kami tumpangi juga akan memiliki identitas sticker berwarna merah. Chaos pun sempat terjadi hingga semua yang antri menyerbu bus di belakang antrian. Singkat cerita, rombongan terpecah 3, dan masing – masing mendapatkan bus shuttle ke Gate 1. Sesampainya kami di Gate 1, rombongan kembali berkumpul dan bergerak ke penyekatan untuk mengecek tas menggunakan X-Ray. Setelah itu, kami berjalan lagi melalui underpass di bawah sirkuit menuju ke zona tengah sirkuit dimana disana terdapat banyak booth UMKM maupun pabrikan. Oiya, ada juga panggung untuk konser musik serta sejumlah toilet umum untuk pengunjung.
Quartararo Podium 2, Telat Panas
Tak menunggu lama, kami pun langsung berburu merchandise dan naik ke Grandstand A pukul 12.00 WITA. Kala itu, pembalap Moto3 tengah bersiap untuk memulai balapan, dimana kami berada di posisi tengah Grandstand A, dekat Starting Grid. Moto3 pun dimulai, dan atmosfir balap langsung terasa berkat derung suara mesin yang memanjakan telinga kami. Yap, suara Moto3 masih bisa memanjakan telinga, namun suara Moto2 dan MotoGP lebih baik didengar dengan bantuan Ear Bud, kecuali telinga kalian kuat menerima suara mesin yang kencang. Moto3 pun berakhir dengan nama Dennis Foggia sebagai juara, dan perwakilan asal Indonesia yaitu Mario Aji yang harus puas di posisi ke 14.
Selisih beberapa menit, balapan Moto2 pun dipersiapkan. Namun, kami melihat di kejauhan, langit sudah mulai terlihat gelap. Kami pun berandai – andai apakah harus segera menyiapkan jas hujan jikalau rintik air mulai membasahi sirkuit dan tribun. Ajang Moto2 pun dimulai dengan jumlah lap yang dipangkas menjadi 16 lap saja. Di akhir balapan, Somkiat Chantra asal Thailand berhasil membukukan hasil maksimal di posisi pertama. Saat itu, langit sudah sangat gelap dan rintik air hujan mulai terlihat. Sembari menunggu jadwal MotoGP dimulai, hujan semakin lebat mengguyur sirkuit Mandalika. Bahkan, pit lane yang harusnya dibuka pukul 14.55 WITA dan race yang dimulai pukul 15.00 WITA pun harus mundur. Dan disinilah sang Pawang Hujan beraksi. Tak perlu kami bahas, toh sudah viral di mana mana.
Alhasil, pit lane baru dibuka pukul 16.00 WITA dan balapan dimulai pukul 16.15 WITA. Balapan pun harus dipangkas menjadi 20 lap saja karena faktor teknis. Fabio Quartararo yang menjadi jagoan di rombongan kami memulai start di pole position. Sayangnya, Quartararo harus ditikung rival di putaran – putaran awal. Malahan, Quartararo sempat mundur ke posisi 5. Kemungkinan besar, sang pembalap asal Perancis ini agak telat panas. Karena faktanya, di putaran – putaran akhir Quartararo berhasil menyodok ke posisi kedua dan finish dengan capaian tersebut. Tentunya sangat disayangkan Quartararo tak berhasil berada di posisi pucuk, namun podium 2 tetaplah posisi yang bergengsi.
Nah, pasca balapan, ada sejumlah kondisi yang menjadi viral dan membuat penyelenggara MotoGP Mandalika banyak disorot. Hal tersebut akan kami bahas di artikel berikutnya. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Life Adventure : Mitsubishi Siap Kawal Petualangan Hidup Para Konsumennya!