Jakarta, AutonetMagz – Bagi anda yang mengidam-idamkan Honda HR-V Prestige namun terkendala absennya kursi baris ketiga, maka berita ini akan menjadi angin segar untuk anda. Karena menurut informasi berharga yang kami terima, Honda BR-V akan dibekali dengan dua pilihan mesin mulai dari mesin 1.500 cc dan mesin 1.800 cc yang bisa kita temukan di Honda HR-V Prestige.
Meskipun Honda BR-V memiliki basis yang sama dengan Honda Mobilio yang memiliki mesin 1.500 cc dan Honda Brio / Satya yang masing masing memiliki mesin 1.300 cc dan 1.200 cc, rupanya platform tersebut masih dapat menampung mesin 1.800 cc yang dimiliki Honda HR-V dan Honda Civic, wajar sih, karena sebenarnya Honda Brio pun masih memiliki platform yang sama dengan Honda Jazz.
Mesin 1.800 cc menurut kami akan menjadi pilihan menarik mengingat mesin 1.500 yang digunakan pada Honda HR-V CVT terasa underpowered meskipun tenaganya mencapai 120 PS. Apalagi Honda BR-V akan memiliki 7 kapasitas penumpang sehingga ketika diisi maksimal, mobil ini bisa memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan mesin 1.500 cc di atas kertas.
Dari sisi interior, mobil Honda berkode 2SJ ini tidak memiliki interior yang sama dengan Honda Mobilio maupun Honda Brio yang menggunakan dashboard berkualitas rendah dan tidak sedap dipandang mata. Menurut sumber terpercaya kami, Honda BR-V akan memiliki model dashboard yang mirip dengan All New Honda Jazz atau biasa disebut Honda Jazz GK5 namun sudah memiliki panel AC digital di seluruh tipe mulai dari tipe A, S hingga tipe E dan varian E+ sebagai varian tertinggi. Sehingga bisa dipastikan Honda 2SJ atau BR-V ini tidak hanya sekedar Honda Mobilio yang ditinggikan.
Baca juga : First Impression Review Honda Jazz RS
Semakin penasaran dengan Honda BR-V? Begitupula dengan kami, karena Honda BR-V ini akan menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan untuk mengisi celah mobil keluarga diantara LMPV dan Kijang Innova dari segi harga. Stay tune terus di AutonetMagz ya!
Read Next: Toyota Etios Versi Brazil Diperbarui dengan Fitur MirrorLink Bagi Smartphone Android, Perlukah di Indonesia?