Honda Stop Produksi di Filipina, Andalkan Impor Saja

by  in  Berita & Honda & Merek Mobil
Honda Stop Produksi di Filipina, Andalkan Impor Saja
0  komentar

AutonetMagz.com – Dalam beberapa bulan terakhir ini kita dikejutkan dengan manuver dari beberapa merk otomotif di kawasan Asia dan sekitarnya yang mengambil langkah dengan berani. Mulai dari GM di Indonesia, Thailand, dan Australia yang akan berhenti berjualan, disusul Datsun yang berhenti produksi di Indonesia, dan yang terbaru adalah keputusan Honda yang menghentikan produksi mobil mereka di Negeri Lumbung Padi, Filipina. Yap, Honda kini akan menjadi importir saja di Filipina.

Mengutip informasi via Nikkei, pihak Honda menyatakan bahwa proses penghentian produksi dan penutupan pabrik mereka di Filipina merupakan bagian dari strategi restrukturisasi global perusahaan. FYI, saat ini pihak Honda memiliki satu fasilitas produksi di Filipina yang berada di Santa Rosa, sisi selatan Manila, Ibukota Filipina. Di pabrik tersebut, pihak Honda Filipina memproduksi 2 komoditi utama, yaitu Honda BR-V dan Honda City untuk keperluan pasar lokal. Pasca dihentikannya produksi di pabrik ini, maka jelas pihak Honda Filipina akan memenuhi kebutuha pasar kedua model ini dengan melakukan impor dari negara tetangga.

Pabrik Honda di Santa Rosa ini sendiri tergolong cukup tua, dimana operasional pertama pabrik ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1992 silam, alias sudah 28 tahun. Berdasarkan data terakhir, ada sekitar 650 karyawan yang diperkerjakan di pabrik ini. Kapasitas produksi dari pabrik ini mencapai 30.000 unit mobil per tahunnya. Namun sayangnya utilitas dari pabrik ini masih jauh dari angka tersebut. Per tahun 2019 kemarin, pabrik Santa Rosa hanya mampu memproduksi 7.000 unit saja, yang mana kurang dari 1/4 kapasitas produksi maksimalnya. Selanjutnya, Thailand dan Indonesia bisa menjadi pemasok unit Honda BR-V dan Honda City untuk pasar Filipina.

Selain Filipina, beberapa negara lain yang terdampak strategi restrukturisasi global Honda antara lain adalah Inggris, Argentina, dan Turki. Selain dampak restukturisasi, faktor lain yang membuat Honda harus mengambil keputusan ini adalah perkara penurunan penjualan Honda di Filipina. Pada tahun 2019 kemarin, Honda hanya mampu mencatatkan penjualan di angka 20.338 unit saja, alias turun sebesar 12,7% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tentunya kondisi ini membuat posisi Honda di Filipina makin terpojok, hingga akhirnya muncul keputusan ini.

Jadi, kalau menurut kalian bagaimana?

Read Prev:
Read Next: