Bugatti Pertimbangkan Sistem Hybrid Untuk Angkat Performa Mobilnya

by  in  Bugatti & International
Bugatti Pertimbangkan Sistem Hybrid Untuk Angkat Performa Mobilnya
0  komentar

Autonetmagz.com – Entah karena terpancing oleh teknologi hybrid The Holy Trinity – LaFerrari, P1, 918 – atau punya pertimbangan lain, Bugatti belakangan ini berpikir untuk mengaplikasikan sistem hybrid untuk masa depan hypercar buatannya. Jangan pikir hybridnya dibuat dengan tujuan utama irit BBM, karena Bugatti tidak tertarik mengambil pasar Toyota Prius, tapi sistem hybrid Bugatti nanti lebih ke arah peningkatan performa.

Bos Bugatti, Wolfgang Dürheimer sudah menyampaikan kalau siklus hidup Bugatti Chiron yang menjadi penerus Bugatti Veyron akan berakhir saat usia 8 tahun. Berarti, detik ini juga, pasti para engineer VW.. Maaf, engineer Bugatti sudah mulai merancang penerus Chiron nantinya. Sudah pasti output mesin 8.000 cc W16 quad-turbonya harus lebih sadis daripada 1.480 hp yang dihasilkan Chiron sekarang.

bugatti chiron wallpaper

Nah, dengan teknologi hybrid, sepertinya para engineer sepakat bahwa itu cara yang paling logis saat ini untuk mendorong performa hypercar Bugatti ke level berikutnya. Keuntungan mesin listrik sudah pasti torsi instan dan akselerasi spontan yang susah dicapai oleh mesin bensin. Jadi saat ada jeda di mana mesin bensin tidak bekerja dengan optimal (misalnya saat ganti gigi atau belum mencapai tenaga dan torsi maksimum), mesin listrik bisa membantu.

Namun tentu saja Bugatti harus berpikir lagi soal bobot. Veyron dan Chiron saja beratnya mau mendekati 2 ton meski bisa berlari hingga 400 km/jam lebih, tapi adanya mesin listrik dan baterai pasti menambah beban yang tidak sedikit. Sudah begitu, adanya mesin listrik berarti butuh ruang lagi untuk penempatan komponen mesin listrik, yang berarti dimensi mobil mungkin membesar. Veyron dan Chiron saja sekarang sudah lebar.

bugatti chiron instrument

Berbicara kepada Autocar, Bugatti bilang bahwa sistem hybrid Bugatti tidak akan memungkinkan mesin listriknya untuk menjalankan mobil secara mandiri tanpa campur tangan mesin bensin, seperti Ferrari LaFerrari dan Honda CR-Z. Agak egois memang, mengingat McLaren P1 dan Porsche 918 Spyder bisa mengandalkan mesin listriknya untuk jalan, tapi sepertinya tidak akan ada konsumen Bugatti yang protes kalau mobilnya tidak bisa berjalan dalam electric mode saja. Kalau mobilnya tidak bisa lari, baru konsumennya protes.

Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next: