AutonetMagz.com – Kehadiran GT Sport bisa memberikan kesempatan untuk menikmati kompetisi berbasis online yang disediakan pihak GT, mengingat FIA sudah mengakui GT dan para pembalapnya sudah layak untuk disebut sebagai atler e-Sports. Nah, untuk menjunjung tinggi fair play, sportivitas, etika dan keselamatan, main GT Sport sebaiknya tidak main kasar seperti main game Arcade di PC, konsol atau arcade machine di Timezone dan sejenisnya.
Ya, di GT Sport disampaikan bahwa balapan hanya bisa dinkmati oleh mereka yang berjiwa sportif dan mampu mengikuti aturan tertulis dan etika tak tertulis di sirkuit dan jalanan. “Selain bersikap adil, sportivitas juga berarti Anda tidak melakukan hal-hal yang membuat Anda terlihat buruk,” kata narator GT Sport. Hal buruknya itu apa? Well, zig-zag di posisi pertama, menyenggol, menabrak, mengerem terlalu awal atau lambat dan keluar trek itu dianggap buruk.
Apalagi kalau anda sengaja menyenggol atau menabrak lawan supaya keluar jalur, itu parah namanya. Perwakilan dari Sony bilang bahwa jika ada yang berani main kasar terlalu sering dalam suatu balapan, tersangka akan langsung diubah modenya menjadi “Ghost” untuk beberapa saat. Pelakunya pun tidak bisa bohong, sebab GT Sport bisa merekam semua perilaku dan karakter pengendaranya, jadi tak ada gunanya berdalih. Kasar ya kasar saja, nggak usah ngeles.
Apa sistem ini sempurna? Tidak. Ada kalanya baik kecelakaan yang tak disengaja yang menyebabkan benturan akan langsung menambah reputasi buruk ke rangking tiap pengemudi yang terlibat. Bahkan jika kamu adalah korban pengemudi yang mainnya kasar, kadang kamu bisa dapat poin buruk meski statusmu adalah korban dan kamu tidak bersalah. Pokoknya terdeteksi kena benturan atau ngawur di trek, poin buruk menanti di reputasimu.
Tidak adil memang, sebab kalau menilik situasi real, balapan manapun bisa saja melibatkan cara main yang kasar dan tidak bertanggung jawab tanpa diubah jadi “Ghost”. Mentok-mentok dikenakan penalti. Menurut perwakilan Sony, “Tim pengembang akan terus menyesuaikan dan memperbaiki sistem kami selama putaran musim awal.” Bagaimana, ada yang pernah kena kasus ini di GT Sport? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Fernando Alonso Bakal Jadi Pembalap Le Mans Toyota
