AutonetMagz.com – Ketertarikan orang-orang terhadap mobil sport asal Jepang memang susah untuk dibendung, mulai dari Nissan Skyline GT-R, Toyota Supra, Toyota AE86, dan… Yah anda bisa menambahkan semua yang anda senang di kolom komentar di bawah kok. Tadinya semua ini hanyalah konsumsi untuk pasar domestik Jepang sendiri dan dihentikan karena masalah regulasi. Namun bersyukurlah mereka akhirnya mendengarkan permintaan petrolhead di luar Jepang dengan berniat menjual penerusnya secara global meski waktu developnya cukup lama.
Nissan GT-R sebagai penerus dari Skyline GT-R berhasil mencetak angka penjualan yang memuaskan dan menuai nilai positif. Melihat hal itu tentu pabrikan lain tidak mau ketinggalan seperti Honda NSX dan yang sedang ramai diperbincangkan adalah Toyota Supra. Singkat cerita akhirnya Toyota mengajak bekerjasama dengan BMW yang juga membutuhkan penerus dari seri Z. Berhubung sportscar ini juga berkaitan dengan BMW maka ada kemungkinan bahwa mesin yang digunakan adalah inline-6 sesuai dengan tradisi BMW untuk konfigurasi mesin 6-silinder.
Yup bagi sportscar sekelas Toyota Supra maupun BMW Z5 ini memang umumnya menggunakan mesin 6-silinder. Sehingga apabila Toyota setuju dengan konfigurasi dari BMW maka Toyota Supra terpaksa menjadi kembaran dari sportscar jerman dengan embel embel “Japanese Domestic Market”. Tentu hal ini akan mengecewakan sehingga Toyota juga membuat desain mesin terbaru dengan kode 943F berdasarkan laporan dari majalah Mag-X Jepang.
Meski desain mesin ini belum pernah dilaporkan di lebaga publikasi Jepang namun kami berpendapat mesin ini berkubikasi 3.0-liter demi perampingan. Andaikata konfigurasi mesin ini benar-benar dibangun oleh pabrikan Jepang tersebut maka Lexus menjadi yang diuntungkan atas hal ini. Lexus bisa menggunakan jantung mekanis ini hampir ke semua line up nya, dan yang lebih tepat guna untuk itu adalah seri GS dan seri LS.
Seperti yang dikutip dari Mag-X, mesin V6 yang sedang dikembangkan Toyota kemungkinan mengeluarkan output hingga 400 hp dan torsi berkisar 440 Nm. Bila Toyota menggunakan strategi membangun V6 dan juga menggunakannya di line up Lexus, tentu lebih masuk akal meski mereka masih belum mengkonfirmasi apakah mereka membangun mesin tersebut atau tidak. Di lain pihak apabila BMW tidak masalah dengan strategi tersebut maka mereka tetap mencangkokkan mesin inline-6 ke BMW Z5 mereka. Sehingga dalam satu sasis, beda desain, beda mesin dan tentunya beda merek serta bisa dinikmati secara global. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar ya.
Read Next: Ini Dia Road Map Mercedes Benz Kedepan, Ada GLA Coupe di 2017