AutonetMagz.com – Sejak kami pertama kali menjumpai Honda Fit alias Honda Jazz generasi teranyar di Tokyo Motor Show 2019, rasanya masih membekas saat tahu Honda Jazz jadi imut lagi. Jazz GD3 waktu tahun 2004 muncul dengan lampu besar yang belo dan bodi ringkas, langsung jadi hatchback pujaan kaum muda. Perkembangannya menuju generasi kedua yang dikenal sebagai GE8 menjadi Jazz yang sporty, lalu ada GK5 dan sekarang Jazz baru jadi imut lagi.
Kami tidak pernah bilang desainnya jelek, namun memang perlu waktu untuk terbiasa melihat dan menerimanya. Untungnya, kabin luas yang selalu jadi keunggulan Honda Jazz dibanding para rival tidak berubah di generasi terbarunya, khususnya kesan luas yang tercipta dari atap tinggi, kaca depan besar dan kaca pilar A juga besar. Fasilitas unggulan seperti Magic Seat atau Ultra Seat juga tidak hilang. Lagi-lagi sayang, waktu itu Honda Jepang belum mengumumkan spek mesinnya.
Sekarang, kita sudah bisa mengintip seperti apa spesifikasi mesin Honda Jazz. Honda Jazz yang kita bahas adalah spek Jepang, dan ternyata versi mesin 1.500 cc 4 silinder hybrid serta mesin 1.300 cc 4 silinder i-VTEC naturally aspirated. Pertama, versi hybrid dulu dengan tenaga hanya 109 PS. Mengecil memang dibanding Jazz GK5 yang kita kenal, makanya rasanya tidak perlu dibangga-banggakan soal tenaga.
Baru deh soal torsinya, sebab mesin ini bisa menghasilkan 253 Nm berkat teknologi hybrid e:HEV. Versi hybrid menggunakan transmisi baru dengan gir tunggal dan lock-up clutch. Buat yang 1.300 cc, ia bertenaga 98 PS dan torsi 118 Nm, dikawinkan ke transmisi CVT. Honda sangat pede dengan versi hybrid dari Jazz ini, utamanya berkat mesin dan transmisi baru yang diklaim bisa menghantarkan torsi lebih halus dan linear, dipakainya pun juga diyakini lebih nyaman.
Lari 0-100 km/jam perlu 9,4 detik, jadi tidak kencang. Kecepatan maksimalnya juga 174 km/jam, namun diperkirakan bahwa Honda Jazz hybrid e:HEV bisa seirit 28,8 km/liter (FWD) atau 25,2 km/liter (4WD). Kalau yang 1.300 cc, paling bagus diklaim di 20,4 km/liter (FWD) dan 18,2 km/liter (4WD). Semua itu penghitungan berdasarkan siklus WLTP. Ada 3 mode berkendara untuk Honda Jazz hybrid : EV drive, Hybrid drive dan Engine Drive.
Kira-kira cara kerjanya sebelas-dua belas dengan Honda Insight hybrid dan Honda CR-V hybrid yang pernah kami tes di Jepang. Pada EV drive, mobil murni bergerak dengan tenaga baterai dan motor listrik saja. Perlu diingat, Honda Jazz hybrid e:HEV bukan mobil plug-in hybrid seperti Toyota Prius PHV atau BMW i8, jadi kami perkirakan EV drive ini hanya bisa dipakai sejauh 2-3 km. Kalau kita gaspol pun, mesin bensinnya pasti nyala dan EV drive dimatikan sementara.
Pada mode Hybrid drive, mesin bensin dan motor listrik akan bekerja sama demi melaju seefisien mungkin. Jika diperlukan, mesin 1.500 cc-nya pun akan mengisi daya baterai selain dari pengisian ulang via regenerative braking. Lanjut ke Engine drive, di mana mobil akan melaju mengandalkan mesin bensinnya saja, tapi motor listrik tetap siaga jika butuh torsi ekstra. Nampaknya EV drive dan Hybrid drive cocok buat perkotaan, sementara Engine drive buat jalan bebas hambatan.
Selain mesin hybrid tadi, Honda Jazz 2020 sudah dapat teknologi keselamatan canggih seperti yang ada di Honda Accord, yakni paket Honda Sensing. Jika di Jepang Honda Jazz ada versi bensin biasa dan hybrid, Honda Jazz akan dipasarkan di Eropa sebagai mobil bermesin hybrid saja. Hmm… Terlepas desainnya, kami penasaran negara mana di Asean yang akan mendapatkannya duluan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: IIMS 2020 Ada Merek Baru, Resmikan Motobike Show