AutonetMagz.com – Nissan beberapa tahun terakhir tengah dirundung kondisi yang tidak menggembirakan, yang mana juga berimbas pada penjualan mereka. Sejumlah langkah pun harus diambil guna menyelamatkan dan mengembalikan posisi Nissan kembali Aman. Salah satunya adalah mengencangkan ikat pinggang, alias berhemat.Dan kabarnya, Nissan akan melakukan penghematan sebesar 41,6 triliun Rupiah.
Mengutip informasi via AutoNews, ada seorang informan yang mengetahui isi rancangan strategi finansial baru Nissan. Dan dalam rancangan yang sedang dibahas oleh para petinggi Nissan tersebut, ada sebuah ndakan penghematan sebesar 300 milyar Yen atau setara 41,6 Triliun Rupiah dalam biaya fix tahunan. Tentunya identitas informan ini tak disebutkan, dan rencana ini belum masuk dalam tahap final. Namun mari kita bedah sedikit bocoran yang muncul. Informan tersebut juga menyampaikan bahwa strategi ini akan menjadi bagian dari rencana tiga tahunan perusahaan yang akan diumumkan pada 28 mei mendatang.
Salah satu poin yang paling menarik perhatian adalah rencana Nissan untuk menghapus Datsun secara perlahan, yang mana dapat kita lihat dari eksistensi subbrand tersebut di Indonesia. Memang, Datsun sejatinya bisa menjadi salah satu senjata andalan Nissan karena bergerak di segmen mobil murah dan di Negara berkembang seperti India. Yang artinya, jika berhasil merebut hati konsumen, maka penjualannya bisa melesat. Namun, usut punya usut, issan sendiri lebih condong ke pasar yang terus bergerak maju seperti pasar Amerika Serikat, Jepang, dan China Nampaknya hal ini juga terlihat dari keputusan Nissan menghentikan penjualan & produksi Datsun di Indonesia.
Merk infiniti nampaknya akan mendapatkan porsi yang lebih besar kini, apalagi beberapa waktu lalu petinggi Nissan juga menyebutkan bahwa mereka lebih memiliki untuk membuat mobil dengan profit besar daripada volume maker. Selain itu, Nissan juga akan memangkas biaya lain seperti biaya untuk marketing dan biaya untuk R&D. Dalam hal ini, bisa jadi kedepannya Nissan akan menambah banyak produk yang menggunakan platform milik aliansi sehinga bisa menekan biaya R&D produk tersebut. Terlepas dari pendapat kalian mengenai manuver dari Nissan, baik setuju atau tidak, nyatanya kita baru bisa mengetahui detailnya di akhir bulan ini.
Jadi, sabar saja. Kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Imbas COVID-19, Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok 90% Bulan Lalu