Imbas COVID-19, Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok 90% Bulan Lalu

by  in  Berita & Nasional
Imbas COVID-19, Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok 90% Bulan Lalu
0  komentar

AutonetMagz.com – Kita semua tahu bahwa kondisi di indonesia dalam 2 bulan terakhir sedang kurang menggembirakan dengan adanya pandemi COVID-19. Imbasnya, beberapa sektor pun terdampak secara langsung, termasuk sektor otomotif. Dan sesuai dengan prediksi kami sebelumnya, penjualan mobil di bulan April bukan sekedar trjun bebas, namun nyaris tiarap dengan penurunan mencapai 90%.

Mengutip informasi via CNN Indonesia, Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO menyatakan bahwa penjualan retail kendaraan bermotor di bawah naungan GAIKINDO hanya ada di angka 25 ribu unit saja di bulan April 2020 silam, turun dibandingkan bulan Maret yang masih mampu mencatatkan angka 60.447 unit. Sedangkan pada umumnya, angka penjualan ritel per bulan di indonesia bisa mencapai 80 ribu unit. Secara retail ada penurunan sebesar hampir 70% dibandingknan dengan skema normal. Sedangkan secara wholesales, ada penurunan yang angkanya jauh lebih menyedihkan.

Nangoi menyebutkan bahwa wholesales di bulan April 2020 hanya mencatatkan angka ribuan unit saja, turun 90% dibandingkan dengan bulan Maret lalu yang masih ada di angka 76 ribuan unit. Jumlah wholesales ini turun karena adanya beberapa kebijakan Pemerintah yang membuat aktifitas otomotif di sektor produksi dan distribusi harus terhentikan atau tersendat. Contohnya seperti kebijakan PSBB, dan juga merumahkan para pekerja di pabrik produksi kendaraan bermotor. Selain itu, minimnya penjualan juga membuat stok unit di dier menumpuk, sehingga mereka pun itidak meminta tambahan unit ke pihak pabrikan.

Nangoi menambahkan bahwa penjualan retail dari kendaraan bermotor di bawah naungan GAIKINDO banyak di-support dari daerah, utamanya diluar kawasan Jabodetabek dan Surabaya yang tidak menerapkan PSBB dan angka kasus COVID-19 yang minim. Nangoi juga menyebutkan bahwa kondisi ini sudah diprediksi sebelumnya, dan turunnya penjualan ini diprediksi masih akan terus terjadi selama 4 bulan hingga bulan Juli mendatang. Padahal, biasanya momen menjelang lebaran menjadi salah satu musim ‘panen’ enjualan otomotif di Indonesia Khususnya untuk mudik dan menggunakan uang THR.

Namun, kondisi yang ada saat ini membuat mudik adalah hal terlarang, dan THR pun nampaknya tidak akan membuat publik memutuskan membeli barang otomotif. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: