AutonetMagz.com – Resmi meluncur di Indonesia dalam gelaran GIIAS 2023 lalu, akhirnya kami berkesempatan untuk mengendarai Royal Enfield Super Meteor 650. Menjadi motor terberat dan termahal dari jajaran lini model Royal Enfield yang dijual di Indonesia, menurut kami moge (motor gede) dengan gaya cruiser ini memang pantas menyandang gelar ‘Flagship Model‘ Royal Enfield.
Peningkatan Signifikan Di Berbagai Aspek
Bagaimana tidak, moge berdimensi P 2.260 mm x L 890 mm (tanpa spion) x T 1.155 mm ini telah mengalami peningkatan signifikan pada sektor build quaility. Royal Enfield Super Meteor 650 memiliki panel bodi, sasis atau rangka steel tubular spine frame-nya, hingga switch pada stang kemudi dengan finishing yang sangat rapih dan mulus. Bahkan beberapa bagian pada motor ini juga turut mengalami peningkatan yang tidak ditemui dalam lini model Royal Enfield manapun.
Seperti headlight dan taillight yang kini sudah LED dan suspensi depan teleskopik upside down berdiameter 43 mm, membuat Super Meteor 650 unggul soal fitur dibanding keluarga Royal Enfield Twin yang lain. Walau untuk fitur seperti suspensi twin shocks dengan preload adjust juga rem cakram depan (320 mm) belakang (300 mm) dengan dual channel ABS dapat ditemui di model Royal Enfield yang lain, namun Super Meteor 650 seakan menjadi pertanda bahwa model-model Royal Enfield kedepannya akan mengadopsi teknologi yang sama.
Karakter Khas Royal Enfield Dengan Sedikit Sentuhan Modern
Beralih ke bagian stang kemudi, ciri khas motor Royal Enfield kekinian yang mengadopsi saklar klasik berbentuk dial untuk tombol starter serta dimming lampu utama tetap dipertahankan. Royal Enfield Super Meteor 650 juga hadir dengan spidometer kombinasi dial dan digital dengan informasi seperti indikator bensin, eco riding, posisi gigi, serta Odometer – Trip A – Trip B. Sayang indikator tachometer tetap tidak dihadirkan, namun layar full color dengan fitur navigasi turn-by-turn Royal Enfield Tripper bertahan sebagai fitur standar pada Super Meteor 650.
Melirik sektor mesin, sesuai namanya moge ini menggendong mesin 648 cc Parallel-Twin (2 silinder) SOHC air & oil-cooled dengan kompresi 9,5:1. Mesin yang sama dengan motor Royal Enfield Twin tersebut dapat mengeluarkan tenaga 47 PS di 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm di 5.650 rpm yang disalurkan ke roda belakang lewat transmisi 6-percepatan. Memang keluaran tenaga dari mesin Super Meteor 650 tidak terlalu impresif di kelas motor 650 cc, namun torsi puncaknya sudah tersedia bahkan di putaran bawah sekalipun.
Royal Enfield Indonesia menyediakan beragam varian dari Super Meteor 650 mulai dari tipe Astral Black yang kami tes ini, lalu ada Astral Blue dan Interstellar Green untuk gaya yang lebih sporti. Hadir juga tipe Celestial Blue dan Celestial Red untuk gaya yang lebih touring dengan perbedaan pada windshield, jok yang lebih nyaman, serta sandaran jok belakang. Dibanderol Rp 242,3 Juta (Astral), Rp 245,6 Juta (Interstellar), dan Rp 249 Juta (Celestial) OTR Jakarta, bagaimana menurut kalian terhadap ‘flagship model‘ dari Royal Enfield ini? Berikan komentarmu pada kolom di bagian bawah.
Read Next: Visit Tong Xiang, Lokasi Pabrik Pertama NETA di Tiongkok!