AutonetMagz.com – Setelah menjajal Mercedes-Benz Axor 4028T di Bandung, rupanya Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) yang memegang kendali kendaraan komersial Mercedes-Benz tidak berhenti sampai di situ. Mereka masih punya 2 truk baru yang akan mewarnai dunia kendaraan komersial di Indonesia. Adalah Mercedes-Benz Actros dan Arocs, dan meski kali ini kami tidak ada kesempatan mengendarainya, setidaknya kami boleh mengenalinya dari jok penumpang.
Perbedaan dengan Axor, Mercedes-Benz Actros dan Arocs yang ada di sini pakai transmisi otomatis dan bukan manual macam Axor. Transmisi itu akan melayani mesin turbo diesel OM460LA berspesifikasi 12.816 cc 6 silinder segaris. Tergantung tipe, mesin ini sanggup menghasilkan sekitar 360 hp hingga 449 hp, dan rentang torsi – sekali lagi, tergantung tipe – ada di sekitar 1.800 Nm atau 2.200 Nm. Jenis penggerak ada yang 4×4, 6×2, 6×6 dan 8×4, kebetulan kami dapat yang 6×6.
Seperti mobil off-road, mobil ini punya differential lock yang dapat mengunci differential depan, tengah dan belakang jika driver butuh melintasi medan yang sulit. Meski agak berbeda dengan inter wheel lock, keduanya punya syarat yang sama. Syarat tersebut adalah : Saat sistem ini aktif, mobil haram untuk dibelokkan. Jika dipaksakan, akan membuat kerusakan pada differential yang fatal dan tidak murah untuk diperbaiki.
Jika mobil-mobil modern punya Hill Start Assist untuk menahan rem sejenak di tanjakan, kedua truk ini juga punya fitur sejenis. Jika fiturnya aktif dan mobil berhenti di posisi menanjak, rem akan ditahan selama 3 detik setelah pedal rem full dilepas supaya truk tidak menggelinding. Truk Actros dan Arocs juga punya sejenis cruise control, tapi kalau di sini bukan kecepatan yang kita pilih, melainkan rpm mesin.
Mode berkendara pun ia punya, tapi kalau di sini lebih tepatnya mode perpindahan gigi. Ada Eco, Normal dan Fire Service. Lah, Fire Service maksudnya bagaimana? Jadi begini, Actros dan Arocs tak jarang jadi mobil pemadam kebakaran, dan truk pemadam kebakaran perlu performa maksimal untuk sampai ke tempat kejadian. Saat mode Fire Service, perpindahan gigi akan terjadi sangat cepat dan responsif, cocok dengan tugas pemadam kebakaran yang berburu dengan waktu.
Selain 3 mode tadi, pastinya pilihan perpindahan gigi secara manual juga ada. Instruktur kami menunjukkan satu mode berkendara yang menarik, yakni Rocking Free. Ini untuk membantu truk bebas dari lubang atau cerukan yang pelik dengan cara membantu gerak maju-mundur truk saat berusaha untuk lepas. Sayang kami tidak sempat mengemudikannya, tapi merasakannya saja sudah memuaskan kok. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Inden MG Hector di India Mencapai 5 Bulan!