Autonetmagz.com – Mungkin kalian sudah mengetahui beberapa data di atas kertas mengenai sang legenda sports car yang satu ini. Bermesin Inline-6 3.000cc n/a dengan output sebesar 335 hp dan torsi 500 Nm yang dapat mencapai kecepatan maksimal 249 km/h. Oh iya, tidak lupa dengan julukan-julukan yang kalian berikan terhadap kerjasama antara BMW dan Toyota untuk membangun mobil ini. Namun apakah kalian tahu sepak terjang perjuangan Toyota untuk membangkitkan Supra A90 yang sekarang masih mengedepankan aspek driver’s car? Dalam pertemuan yang bertempat di media room booth Toyota di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 pada Selasa (23/07) kemarin, pihak PT Toyota-Astra Motor (TAM) menceritakan kepada para jurnalis kisah dibalik pembuatan GR Supra 2020.
Pertama-tama dalam pengembangannya, mobil yang memang dari awal memiliki nama lengkap GR Supra ini melewati serangkaian uji coba di lintasan sirkuit dan berbagai jalan raya. Kenapa Pihak GAZOO Racing selaku bagian dari Toyota Motor Company (TMC) melakukan hal tersebut? Tujuannya adalah untuk menemukan komposisi dan kunci terbaik dari sebuah sports car sejati namun tetap melihat aspek daily driven car, yang berarti reliable. Pihak Toyota dan GR ini memang hanya ingin mencerminkan kata waku-doki (menyenangkan) pada proses pembuatan GR Supra.
Buktinya ada pada rekam jejak pengetesan yang dilakukan terhadap GR Supra sebelum perilisan perdananya pada awal tahun ini di Detroit Motor Show. Mobil yang memiliki nomenklatur bersejarah ini telah kita ketahui melakukan tes sirkuit dalam lintasan yang biasa disebut sebagai ‘green hell,’ Nürburgring, Jerman. Hal ini sejalan dengan filosofi Kiichiro Toyoda selaku pendiri raksasa otomotif Jepang ini yang menyebutkan bahwa kondisi ekstrim di lintasan sirkuit mampu mengungkapkan potensi kendaraan secara menyeluruh. Setujukah kalian dengan kata-kata tersebut?
Sudah dites di lintasan balap, tidak afdol dong kalau daily driven sports car yang satu ini juga tidak diuji di jalan raya. Maka dari itu kontur jalanan Miramas – Munich – Nürburgring hingga ke Amerika Serikat menjadi proving ground untuk GR Supra agar pabrikan Toyota dapat menemukan titik keseimbangan optimal bagi tiga elemen kunci stabilitas kendaraan yaitu wheelbase, tread, dan centre of gravity yang optimal. Jadi walaupun wheelbase-nya lebih kecil ratusan milimeter dibandingkan dengan Toyota 86 (Supra berukuran 2.470mm), justru itulah angka yang sangat tepat untuk memaksimalkan hasil dari distribusi berat 50:50 dari si A90. Mereka sendiri berani mengklaim bahwa body rigidity-nya sudah melebihi Lexus LFA, LC500, dan juga RC-F, that’s a bold statement for sure, tapi GR Supra sendiri memang sudah dipasangkan high performance tire, special wheel hubs, dan bearing roda yang lebih stiff agar sektor rigidity-nya maksimal.
“Melalui GR Supra ini, kami ingin menegaskan komitmen untuk senantiasa melakukan improvement dalam menghadirkan produk-produk terbaik melebihi ekspektasi, sejalan dengan semangat Toyota dalam mewujudkan ‘even better cars’ bagi para pelanggannya,” ungkap Anton Jimmi Suwandy selaku Marketing Director PT TAM yang menjual secara resmi GR Supra 2020 ini. Mereka mengakui bahwa proses research and development untuk Supra dilakukan tanpa ada campur tangan pihak BMW yang memang menyuplai sasis, mesin, dan interiornya saja. Namun untuk pengetesan yang telah disebutkan tadi semua dilakukan secara mandiri oleh pihak manufaktur Jepang itu. Menurutmu apakah Supra saat ini sudah memuaskan atau tidak? Kirim pendapatmu pada kolom komentar di bawah!
Read Next: GIIAS 2019 : Nissan Dalam Sebuah Arti 'Intelligent SUV'