AutonetMagz.com – Jika anda membeli mobil yang marak ditemui di jalan, mau itu merek terkenal atau bukan dan pasti sering dipakai, tolong dicatat : mobil itu BUKAN alat investasi. Dibeli untuk dipakai, bukan untuk dijual lagi. Beli mobil seperti itu pasti harganya turun dari masa ke masa, maka dari itu pola pikir untuk mendapatkan harga jual yang tinggi adalah nonsense. Lain cerita jika mobil anda adalah mobil klasik bernilai tinggi, supercar, sportscar, dan lain-lain, khususnya yang edisi terbatas atau berstatus legendaris.
Sebutlah mobil-mobil seperti Ford Mustang, Dodge Charger, Mazda RX-7 Spirit R, Honda NSX, McLaren F1 atau Ferrari Enzo. Kalau level mobil-mobilnya sudah seperti itu, baru layak dibilang investasi daripada Low MPV atau crossover kecil yang biasa kelihatan di jalan. Level mobil seperti itu sudah mobil hobi, yang makin langka akan makin dicari dan nilainya pasti sangat mahal. Prinsip ekonomi simpel, jika peminat banyak tapi suplai sedikit, harga pasti naik tak terkendali.
Jika mobil-mobil tersebut dirawat dengan baik biarpun kadang-kadang dipakai karena memang ingin dipakai saja atau sekedar melemaskan otot-otot mobilnya biar tidak kaku karena kelamaan nongkrong di garasi, pasti orang rela membayar mahal jika anda menjualnya, bahkan menjual ginjalnya kalau ia sudah tidak punya akal sehat. Dalam beberapa kasus, makin tua mobilnya, makin mahal harganya, dan pemiliknya dipastikan bisa balik modal, tapi menjalani hal seperti itu cukup susah dan lama.
Tapi belakangan ini ada tren aneh yang terjadi di Inggris, dan Porsche Macan adalah subjeknya. Karena jumlah persediaan mobil dan permintaan konsumen tidak seimbang dan dalam hal ini, minat konsumen jauh lebih tinggi. Konsumen baru bisa mendapat kiriman Porsche Macan pesanannya setelah menunggu selama 8 bulan lamanya, tapi syukurlah Porsche masih bisa mengontrol banderol Macan baru di sana, sehingga konsumen tidak akan protes jika disuruh bayar lebih mahal (lagi).
Biarpun dibilang Porsche bisa mengontrol harga baru Macan, tapi hal sebaliknya terjadi di pasar mobil bekas. Dikutip dari Daily Mail, jika harga Porsche Macan S baru adalah sekitar 43.300 Poundsterling (847,4 juta Rupiah), maka harga Porsche Macan S bekas yang berusia 2 tahun bisa naik menjadi 55.000 Poundsterling (1,07 M Rupiah)! Kok bisa begini? Karena itu tadi, banyak yang mau Macan tapi stoknya tidak pernah cukup, maka terjadilah sebuah kegilaan di pasar mobil bekas.
Anggaplah jika kita adalah pemilik Porsche Macan S yang dijual tersebut, itu seperti memakai mobil itu gratis selama 2 tahun berikut bensinnya, plus bisa dapat uang agak banyak jika terjual kembali. Ini sih benar-benar seperti menodong peminat Macan, seolah seperti bilang,” Mau harga murah tapi nunggu 8 bulan lebih atau berani bayar agak mahal tapi mobil bisa langsung dipakai?” Kalau fenomena ini terjadi di 918 Spyder, kami tidak akan heran, tapi kalau di Macan? Jadinya mikir-mikir juga sih.
Tapi, kalau kamu jadi salah satu peminat Macan di Inggris, mana yang kamu pilih? Sabar menunggu 8 bulan asal bayar dengan harga wajar atau mau bayar lebih mahal asal bisa dapat mobilnya saat itu juga biarpun kondisinya bekas? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Apakah Mazda Motor Indonesia Akan Mengikuti Jejak Ford Indonesia?