AutonetMagz.com – Saat Daihatsu memajang SUV kecil baru yang bakal dinamai Daihatsu Rocky, banyak konsumen Indonesia yang tertarik melihat dan nampaknya berminat juga. Kami sudah membahas First Impression Review Daihatsu Rocky di channel Youtube kami, namun kami baru sempat mempelajari kembarannya dari Toyota, yakni Toyota Raize. Ya, seperti biasa, apa yang Daihatsu buat dan nampaknya akan laku keras, Toyota pasti juga mau ikutan.
Seperti biasa, kita mulai dari diferensiasi tampilan. Jika Daihatsu Rocky tampil dengan fascia segienam seperti Datsun, Hyundai atau Subaru, Toyota Raize punya eksistensi visual yang ingin dilekatkan dengan saudara-saudaranya dari Toyota. Muka Toyota Raize lebih mirip Toyota RAV4 junior dengan kesan seperti orang cemberut. Lampu depan LED dan lampu seinnya sudah sekuensial, mirip dengan kepunyaan Audi atau Lexus… Atau bus Pantura.
Selain dari situ, antara Toyota Raize dan Daihatsu Rocky masih identik, tapi itu bukan sesuatu yang buruk. Toyota turut menambahkan pilihan body warna ganda alias dual tone macam Toyota C-HR atau RAV4. Atap, pilar A dan pilar D diwarnai hitam di foto resminya, sementara pilar C tetap sewarna bodi. Mobil ini tidak besar lho, panjangnya hanya 3.995 meter dan lebarnya hanya 1.695 mm. Bodi yang tegak dan agak kotak-kotak sedikit bikin ia terlihat lebih besar dari seharusnya.
Perbedaan dengan Toyota Rush dan Daihatsu Terios adalah mobil ini pakai sasis monokok, bukan body-on-frame. Seharusnya rasa berkendaranya bakal beda dari duet Rush-Terios, mengingat dari sasis saja sudah beda. Baik Toyota Raize maupun Daihatsu Rocky, keduanya diciptakan di atas sasis DNGA alias Daihatsu New Global Platform. Kami sudah mencoba TNGA di Toyota C-HR dan rasanya enak, jadi mungkin DNGA ini harusnya lebih baik daripada sasis konvensional Daihatsu.
Mesin? Oh, sambutlah mesin 1.000 cc 3 silinder turbo bertenaga 98 PS dan torsi 140 Nm, dan angka itu kira-kira setara mesin 1.500 cc non turbo. Transmisinya menggunakan D-CVT, sebuah CVT baru dengan tambahan direct fixed gear untuk akselerasi awal dan sabuk baja ala CVT untuk efisiensi. Menariknya, belum lama ini Daihatsu Indonesia bilang mereka sedang menguji mesin 1.000 cc turbo baru untuk Indonesia. Waduh, tanda-tanda nih.
Penggeraknya ada FWD atau AWD, namun jelas jika ada jalan untuk Daihatsu Rocky atau Toyota Raize ke Indonesia, pastilah tipe FWD yang dipilih. Namun kami juga harap interiornya dipilihkan yang ceria dengan detailing orange di satu-dua area yang bisa dilihat di foto. Setirnya padat akan tombol untuk berbagai macam keperluan dan layar utamanya berdiri macam tablet PC. Tolong, yang ini jangan dihilangkan saat mobil ini sampai ke tanah air.
Panel instrumen LCD juga membuat mobil ini menjadi lebih wah, apalagi ada macam-macam tampilan yang bisa dipilih sesuai selera. Dashboard-nya sedikit miring ke arah pengemudi, memberikan kesan driver-oriented yang jarang ditemui di mobil kembar Daihatsu dan Toyota. AC sudah memakai layar digital, dan jangan lupa juga bahwa standarnya mobil ini sudah ada Apple CarPlay.
Toyota dan Daihatsu menjanjikan interior yang lapang buat mobil kecil ini. Toyota Raize dan Daihatsu Rocky punya jarak 900 mm antara kursi depan dan belakang, plus bagasi 369 liter. Mobil ini tidak ada ban serep, hanya ada tire repair kit. Urusan fitur keselamatan, kedua mobil ini sudah punya paket fitur safety bernama Daihatsu Smart Assist, terdiri dari adaptive cruise control, rem otomatis, kamera 360 derajat, bahkan konon mobil ini bisa membantu memutar setir saat kita mau parkir.
Per hari ini, Toyota Raize sudah resmi dijual di Jepang dengan harga mulai 1,679 juta Yen hingga 2,282 juta Yen. Kira-kira itu sekitar 215 juta hingga 292,7 juta Rupiah, dan sebelum kelupaan, menurut siklus WLTP baru mobil ini disebutkan bisa meraih 18,6 km/liter buat versi FWD dan 17,4 km/liter buat versi AWD. Menurutmu, haruskah duet kembar Toyota Raize dan Daihatsu Rocky melipir ke Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Toyota GR Supra 3000GT, Penciptanya Orang Indonesia!
