AutonetMagz.com – Semakin lama pasar semakin berkembang, tentu saja mengikuti hal tersebut, beberapa pabrikan otomotif mulai mengembangkan diri melalui produknya. Yup, mengembangkan diri bukan hanya dari teknologinya semata tapi juga “mengembang” secara harafiah. Hanya saja segmen yang menginginkan mobil yang kompak tentu masih ada dan harganya pun dituntut lebih ekonomis. Tidak mustahil bila sedan compact juga turut dilahirkan kembali seperti Mercedes CLA dan BMW Seri 1 sedan ini salah satunya.
Terlihat kompak sporty dan menjanjikan ya, namun bagi anda yang kepincut mungkin akan kecewa karena mobil ini ‘China Domestic Market’ alias untuk pasar Tiongkok saja. Hal yang patut disayangkan bukan hanya itu saja, mobil ini nyatanya menggunakan penggerak roda depan seperti layaknya seri 1 hatchback. Seperti yang saya singgung diatas, mobil ini memang menggunakan platform BMW UKL (Untere Klasse) yang diadopsi dari Mini series, BMW X1, BMW 2 Active Tourer dan BMW seri 1 tentunya.
Sayangnya belum ada berita mengenai jantung pacu yang dikenakan oleh BMW, meski begitu berkaca dari platformnya sepertinya wajar jika 1.5-liter 3-silinder turbocharger menjadi salah satu pilihan yang ada. Setidaknya untuk top-of-the-line sudah ada informasi menggunakan 2.0-liter 4-silinder turbo dengan 228 hp dan torsi 350 Nm. Mesin ini serupa dengan yang digunakan pada Mini John Cooper Works atau BMW 125i.
Mobil dengan kode terbaru F52 ini bisa dibilang akan menuai pro dan kontra kembali bagi para BMW enthusiast karena penggerak roda belakang tidak digunakan oleh mobil ini. Tapi jikalau dikomparasikan dengan mobil sejenisnya misalkan Mercedes CLA, dia menggunakan penggerak roda depan. Seperti Audi A3 Sedan pun juga serupa, menggunkan penggerak roda depan. Seandainya pun memang tidak direncanakan dijual di luar Tiongkok, saya jadi ingat rumor seri 2 Gran Coupe, entah BMW memilih F52 dipasarkan global atau seri 2 Gran Coupe ini.
Mekanisme penggerak roda depan semakin dipertanyakan dengan tagline terbaru dari mobil ini : “unparalleled driving pleasure.” Tapi hey, apakah hanya dengan berubah sistem penggerak akan mengurangi unsur fun dari merek mobil ini? Hal itu toh tidak terbukti di Mini Cooper yang pernah kami coba, namun dari segi tradisi memang seperti kekurangan sesuatu. Ngomong-ngomong masalah tradisi setidaknya BMW sudah mencoba mengisinya dengan double kidney grille, corona ring di headlight, dan Hofmeister kink di pilar C. Hem masih BMW-kah ini? Bagaimana menurut anda?
Read Next: Wacana Smart Membuat Crossover Kembali Mencuat, Setujukah?