AutonetMagz.com – Pertumbuhan tren otomotif di pasar global kini mengarah pada mobil – mobil SUV, atau setidaknya mobil – mobil crossover. Kondisi ini membuat mobil – mobil semacam ini kini digandrungi oleh orang banyak. Nah, di Indonesia sendiri segmen SUV ataupun crossover juga tengah naik daun, namun tidak bisa dipungkiri bahwa segmen MPV masih saja menjadi segmen yang paling diburu oleh konsumen.
Oleh karenanya, untuk menjembatani kebutuhan pasar dan tren yang berkembang, banyak pabrikan yang rela mendandani MPV mereka dengan gaya ala crossover. Kebetulan, beberapa waktu yang lalu pihak Mitsubishi memperkenalkan sosok Mitsubishi Xpander Cross yang merupakan varian baru dari Mitsubishi Xpander. MPV ini hadir dengan beberapa ubahan di sisi eksterior yang membuatnya bergaya ala crossover. Nah, kami akan membahas beberapa mobil lain yang sejatinya sudah mendahului Mitsubishi Xpander Cross dalam hal bersolek ala Crossover.
Sebelumnya, kita satukan persepsi dahulu bahwa ‘bergaya ala Crossover’ dalam artikel ini merujuk pada styling luar yang ditambahkan dari versi standar MPV tersebut. Styling-nya seperti add on fender, Skid plate, dan semacamya. Oke, kita mulai dari nomor 1.
Isuzu Panther Grand Touring
Kalau kita bicara saling silang alias crossover antara SUV dan MPV, maka bisa dikatakan Isuzu Panther Grand Touring adalah salah satu pelopornya, terlepas sosok Isuzu Panther Hi-Sporty yang memang lebih dahulu hadir. Mobil ini masih dijual sampai hari ini, bahkan kami pun berkesempatan ‘nostalgia’ dengan mobil tersebut di Bandung minggu lalu. Mobil ini mengandalkan mesin 2.500cc Turbo Diesel yang minim teknologi, tapi termasuk badak dan mudah dirawat. Hadir sejak tahun 2000-an awal, sosok Isuzu Panther Grand Touring mendapatan beberapa ubahan dari masa ke masa dalam 19 tahun terakhir.
Pertama, garnish di sisi depan dan belakang mendapatkan update sesuai dengan perkembangan jaman. Lalu hilangnya opsi transmisi otomatis, yang diikuti dengan dianulirnya ban cadangan model konde yang sejatinya SUV banget. Selain itu, beberapa tambahan fitur seperti kamera belakang, dan sensor parkir serta arm rest di bangku baris kedua dan ketiga menjadi update sederhana dari mobil yang saat ini dibanderol diatas 300 jutaan tersebut. Jadi, kalau bicara MPV crossover, yo iki mbah’e.
Nissan Grand Livina X-Gear
Sebenarnya, brand X-Gear tidak diciptakan untuk sosok Nissan Grand Livina, melainkan untuk Nissan Livina. FYI, bagi kalian yang tidak tahu, Nissan Livina adalah versi SWB dari Nissan Grand Livina, dan kala itu menjadi rival dari Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Suzuki Swift di segmen sub compact hatchback. Nissan Livina sendiri sudah hadir di generasi pertama (L10) Nissan Livina, namun untuk versi Nissan Grand Livina-nya baru hadir di versi berikutnya yaitu di generasi L11.
Nissan Grand Livina X-Gear sendiri menjadi salah satu trim tertinggi dari mobil ini selain HWS dan Autech. Sayangnya, saat pihak Nissan memutuskan untuk menyudahi eksistensi dari Nissan Grand Livina, varian X-Gear juga ikut disuntik mati. Tetapi, dengan kehadiran sosok Mitsubishi Xpander Cross, nampaknya pihak Nissan juga memiliki kans yang sama untuk melakukan crossoverisasi lagi pada Nissan Livina dan menghidupak kembali sosok Nissan Grand Livina X-Gear. Kita nantikan saja bagaimana Nissan melihat peluang ini.
Daihatsu Xenia Attivo / Custom
Daihatsu juga pernah mencicipi bagaimana rasanya melakukan crossoverisasi pada MPV paling laris mereka kala itu, Daihatsu Xenia. Pertama kali pihak Daihatsu bereksperimen dengan Daihatsu Xenia adalah tahun 2012 silam dengan sosok Daihatsu Xenia Attivo. Kala itu, kehadiran Daihatsu Xenia Attivo sendiri mengisi varian tertinggi dari Daihatsu Xenia, dimana kalau Toyota mengisi posisi tersebut dengan sosok Toyota Avanza Veloz. Namun, ubahan ala crossover yang kala itu dilakukan pada Daihatsu Xenia Attivo terbilang minim, hanya ada penambahan skid plate silver saja.
Sedangkan beberapa waktu lalu pihak ADM juga sempat memperkenalkan sosok Daihatsu Xenia Custom. Berbeda dengan Daihatsu Xenia Attivo, kemunculan Daihatsu Xenia Custom dengan gaya crossover terlihat lebih ‘niat’, walaupun ujung-ujungnya malah agak overkill. Penambahan add on body di sekitar fender depan dan belakang yang menyambung hingga ke sisi bumper memang mempertegas kesan ala crossover, namun tak sedikit yang berpendapat bahwa penambahan aksesoris ini tidak cocok untuk sosok Daihatsu Xenia. Pasca diberi facelift di awal tahun ini, sosok Daihatsu Xenia Custom pun ikut hilang ditelan waktu.
Chevrolet Spin Activ
Nah, mobil ini juga hadir hampir bersamaan dengan kemunculan Nissan Grand Livina X-Gear dan Daihatsu Xenia Attivo yaitu di tahun 2014. Sosok Chevrolet Spin Activ tampil sebagai varian termahal dari Chevrolet Spin, dimana ada beberapa detail yang berubah dibandingkan Chevrolet Spin standar. Pertama, tentunya ada add on di area fender yang menyambung ke seluruh body. Selain itu, skid plate di sisi depan dan belakang pun juga diberikan di mobil ini.
Tak berhenti sampai disana, pihak GM Indonesia memberikan tambahan roof rail pada Chevrolet Spin Activ. Sayangnya, pada tahun 2016 silam pihak GM Indonesia menghentikan operasional mereka di Pabrik perakitan lokal mereka. Imbasnya tentu mengenai sosok Chevrolet Spin termasuk Chevrolet Spin Activ yang diproduksi di pabrik tersebut. Mobil ini pun akhirnya harus di-discontinue karena permintaanya yang tak sesuai target yang dicanangkan.
Datsun Cross
Nah, mobil yang kami sebut kali ini adalah mobil paling mungil dari list yang kami susun. Namun, bisa dibilang mobil ini adalah salah satu mobil yang paling niat untuk di crossoer-kan. Yap, Datsun Cross adalah versi crossover dari Datsun Go+ yang diberikan wajah baru plus fitur yang lebih komplit. Di sisi depan saja Datsun Cross sudah dibekali dengan lampu depan baru yang memiliki LED DRL dan juga lampu proyektor. Selain itu, bumper depan dan belakang baru, add on body ala crossover, skid plate depan dan belakang serta velg baru mempertegas crossoverisasi mobil ini.
Belum selesai sampai disana, sosok Datsun Cross adalah satu – satunya Datsun yang menyatakan diri keluar dari skema LCGC. Fitur – fitur baru seperti VDC, dan opsi transmisi otomatis pun menjadikan mobil ini nampak beda dengan basisnya. Walaupun begitu, penjualan dari Datsun Cross juga tak terlalu kencang, dan dari isu yang berkembang beberapa bulan lalu, kabarnya Datsun Cross tidak lagi diproduksi. Kini dengan berhembusnya isu penutupan pabrik Datsun, maka sosok mobil ini pun makin tak jelas masa depannya.
Wuling Confero S
Oke, mungkin banyak diantara kalian yang mempertanyakan kenapa bisa Wuling Confero S masuk dalam list ini. Jawabannya mudah, karena mobil ini sudah memenuhi syarat crossoverisasi yang kita sepakati di 2 paragraf awal artikel ini. Dibandingkan dengan sosok Wuling Confero DB atau Wuling Confero tanpa S, sosok Wuling Confero S memang berbeda cukup banyak. Mobil ini memiliki skid plate di sisi depan dan belakang yang berwarna silver, lalu add on body di sekujur tubuhnya yang dilabur warna hitam, dan juga roof rail di atapnya. Bukankah ini semua sudah menunjukkan aksen ala crossover?
Hanya saja, selama ini pihak Wuling Motors Indonesia tidak pernag melakukan branding bahwa Wuling Confero S adalah MPV bergaya crossover. Oleh karenanya wajar – wajar saja jikalau beberapa orang awam tidak terlalu jeli melihat ornamen – ornamen di mobil ini. Oiya, jikalau kalian membeli Wuling Confero DB, maka seluruh ornamen ala crossover itu tidak akan kalian temui sama sekali.
Mitsubishi Xpander Cross
Yap, inilah mobil paling fresh dan hangat diperbincangkan di Indonesia saat ini kalau kita bicara MPV Crossover. Mitsubishi Xpander Cross hadir dengan perubahan yang cukup niat, utamanya dengan tambahan aksen ala crossover seperti add on body, grille baru, bumper baru, lampu baru, hingga skid plate dan velg baru. Belum berhenti sampai disana, pihak Mitsubishi memberikan diferensiasi berupa penggunaan suspensi baru yang berkontribusi pada peningkatan ground clearance Mitsubishi Xpander Cross sehingga jadi yang tertinggi di kelasnya.
Kandidat Lain
Nah, selain ketujuh mobil yang kami sebutkan diatas, masih ada beberapa MPV lain yang memenuhi syarat untuk bergaya ala crossover seperti yang kita sepakati di atas. Mobil – mobil tersebut antara lain adalah Toyota Innova Venturer, Chevrolet Orlando, dan juga Mitsubishi Delica. Diantara ketiga produk tersebut, hanya Mitsubishi Delica saja yang bisa dikatakan cukup totalitas untuk bergaya ala SUV sedari awal. Perhatikan saja bentuk body, lalu approach angle-nya, dan juga ornamen di sekujur tubuhnya. Sayangnya, mobil ini sudah tidak dijual di Indonesia lagi.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan? ternyata ada cukup banyak MPV yang sudah di-crossoverisasi selama ini. Kalau menurut kalian, apakah kalian menyukai langkah crossoverisasi yang dilakukan oleh pihak APM? Atau malah tidak? Sampaikan di kolom komentar di bawah ya.
Read Next: Nissan Ubah Strategi Mobil Listrik, Fokus Segmen Premium