Nissan Ubah Strategi Mobil Listrik, Fokus Segmen Premium

by  in  Berita & International & Merek Mobil
Nissan Ubah Strategi Mobil Listrik, Fokus Segmen Premium
0  komentar

AutonetMagz.com – Selama ini kita tahu bahwa segmen mobil listrik adalah segmen yang cukup diprioritaskan oleh Nissan. Kondisi ini pun wajar – wajar saja karena mereka telah mendulang hasil yang manis dengan Nissan Leaf selama beberapa waktu terakhir. Perlahan namun pasti, beberapa mobil lain di segmen menengah ke bawah pun mulai juga merasakan elektrifikasi, terutama melalui teknologi e-Power mereka. Namun, dengan munculnya sosok baru di kursi CEO, fokus mereka dalam segmen mobil listrik pun kini berubah.

Mengutip informasi via AutoNews, CEO baru Nissan, Makoto Uchida menyebutkan bahwa dirinya ingin mobil – mobil listrik lansiran Nissan memiliki fitur yang bisa diandalkan, punya jarak tempuh yang jauh, dan juga nilai jual yang tinggi. Hal ini dilakukan supaya Nissan bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi di masa depan. Secara kasar, artinya fokus Nissan dalam hal mobil listrik ke depannya adalah menyasar pasar menengah keatas alias segmen premium. Kabarnya, mobil baru Nissan dalam strategi ini adalah versi produksi dari Nissan Ariya yang akan dijual di pasar Eropa dengan rentang harga 55 ribu USD hingga 78 ribu USD.

Jika dikonversikan ke Rupiah, maka harga jual dari mobil tersebut mencapai 771 jutaan Rupiah hingga 1,1 Milyar Rupiah. Maka sudah jelas bahwa versi produksi dari Nissan Ariya akan masuk ke segmen Premium SUV bertenaga listrik. Oiya, sumber juga menyebutkan bahwa sejatinya Nissan Ariya akan menggunakan merk Infiniti di Eropa, namun nampaknya rencana itu harus kandas karena Infiniti juga sudah menyatakan bahwa pihaknya akan meninggalkan pasar Eropa per awal tahun 2020 mendatang.

Strategi baru dari Uchida-san juga menegaskan bahwa segmen mobil listrik Nissan nantinya tidak lagi berfokus pada volume penjualan, tapi keuntungan. Langkah ini jelas bertentangan dengan strategi lama Carlos Ghosn yang memberikan ‘diskon’ pada Nissan Leaf sehingga harganya lebih terjangkau dan bisa dibeli oleh banyak konsumen. Ke depannya, Nissan sendiri lebih memilih untuk menggunakan teknologi hybrid ataupun mild hybrid untuk segmen menengah ke bawah. Teknologi PHEV milik Mitsubishi-lah yang kabarnya akan dipakai oleh Nissan untuk menggarap segmen tersebut.

Jadi, bagaimana kalau menurut kalian, kawan? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.

Read Prev:
Read Next: