AutonetMagz.com – Dilansir autoindustriya tampak beberapa unit Wuling Hongguang Mini EV terlihat sedang dites di Merville, Paranaque, untuk kebutuhan pasar lokal Filipina. Beberapa dari kalian mungkin akan bertanya-tanya seberapa perlukah pabrikan melansir EV mungil dengan harga terjangkau? dan kebetulan, Wuling Hongguang ini adalah salah satu EV dengan harga yang paling terjangkau di pasaran saat ini. Apalagi, ini bukan kali pertama Wuling Hongguang Mini EV go international. Apakah artinya mobil ini akan dijual untuk pasar global, termasuk Indonesia? Mari kita bahas lebih lanjut.
Wuling Hongguang Mini EV Muncul di Filipina
Di Tiongkok, mobil listrik berukuran kecil ini dijual dengan harga mulai dari USD 4.500, menjadikannya EV termurah yang dijual di Tiongkok. Apabila dikonversi ke Peso Filipina, Hongguang Mini EV memiliki harga sekitar PHP 214.863 atau sekitar Rp 63 Jutaan. dengan harga tersebut diyakini dapat membantu menarik minat banyak orang untuk menggunakan EV. Sedikit info, Wuling Hongguang Mini EV pertama kali diluncurkan pada tahun 2020, microcar all-electric ini merupakan produk SAIC-GM-Wuling, perusahaan patungan antara SAIC Motor Corp. dan Guangxi Automobile Group Co, serta General Motors. Hanya dalam 9 bulan setelah dirilis, Wuling Hongguang Mini EV telah terjual lebih dari 270.000 unit. Sebuah angka yang fantastis, padahal sebuah microcar EV bukanlah mobil yang populer. Dengan capaian tersebut, pihak Wuling pun dengan percaya diri menargetkan angka penjualan tahunan 1,2 juta unit pada tahun depan.
Lalu bagaimana mereka bisa membuat EV ini begitu terjangkau? Selain dimensi yang sangat kecil, EV ini memiliki baterai kecil dengan kapasitas 9,2 kWh untuk menggerakkan motor listriknya. Tenaga motor listriknya mencapai 17 PS dengan torsi 85 Nm dan top speed 100 km/jam. Selain itu, motor listrik tersebut memiliki jangkauan maksimum 120 km, yang juga dapat diperpanjang hingga 170 km dengan paket baterai 13,8 kWh yang lebih besar. Di Filipina sendiri, EV jauh dari kata terjangkau meskipun jenis kendaraan ini telah dibebaskan dari cukai setempat (saat ini masih dikenakan bea masuk 30% penuh). Contohnya Nissan Leaf yang kebetulan juga dijual disana, dijual dengan harga PHP 2.798.000 atau sekitar Rp 832 Juta. Angka itu dirasa masih terlalu mahal dikarenakan tidak memenuhi keringanan pajak tertentu. Lalu sepertinya pembeli yang masih ragu untuk membeli EV karena masih terbatasnya tempat yang proper untuk mengisi baterai.
Lebih Baik dari e100 dan e200?
Di Indonesia sendiri, Wuling sempat mempertontonkan 2 model EV mungil mereka, yaitu Wuling e100 dan Wuling e200. Sebenarnya, keduanya adalah produk dari Baojun, anak perusahaan dari Wuling. Sedikit berbeda dengan Wuling Hongguang Mini EV, kedua mobil yang di-display oleh Wuling Motors Indonesia 2 tahun lalu itu hanya muat 2 orang saja. Secara kelas, sepertinya kedua mobil ini lebih mirip dengan Toyota C+Pod EV yang ada di ITDC Nusa Dua. Sedangkan Wuling Hongguang Mini EV berbeda dengan keduanya. Walau sama – sama mobil kompak, namun Wuling Hongguang Mini EV memiliki kapasitas penumpang 2+2 orang. Memang baris keduanya nampaknya hanya bisa diisi oleh anak kecil ataupun orang yang kurus saja, namun setidaknya ada akomodasi tambahan untuk membawa orang. Namun, kalau Wuling Hongguang Mini EV diisi penuh, tentunya sudah tidak ada ruang tersisa untuk bagasi. Sebaliknya, kalau Wuling Hongguang Mini EV hanya berisi 1-2 orang, kapasitas bagasinya cukup melimpah.
Bagaimana menurut kalian? cocokkah mobil EV mungil ini dirilis di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar ya
Read Next: Apple Resmi Membajak Mantan Eksekutif BMW