AutonetMagz.com – Sepertinya pasca ‘dibajaknya’ desainer BMW ke pabrikan Korea, BMW mulai kehabisan akal soal stok mobil yang akan diproduksi. Untungnya mereka cepat belajar dari Honda dan VW, sebab mereka akan menggunakan arsitektur yang fleksibel untuk semua jajaran modelnya di masa depan. Iya sih, mereka sudah merampingkan platform yang mereka punya, tapi nantinya akan dibuat jadi 1 platform saja.
Klaus Frohlich selaku manajemen dari BMW mengatakan bahwa model-model sub-brand BMW i sebagai varian yang mengutamakan mesin elektrik, plug-in hybrid maupun mesin konvensional akan memakai platform yang sama antar modelnya. Jadi baik model BMW dan BMW i bakal pakai sasis yang sama, tapi belum tahu nasibnya dengan mobil-mobil MINI dan Rolls Royce.
Hal ini dikatakan oleh Robert Irlinger sebagai suatu hal yang logis. Jelas saja, karena beberapa tahun mendatang mobil dengan teknologi konvensional dan elektrik akan mencapai masa kegalauan level tingginya, sebab mereka akan dibenturkan antara dukungan pemerintah VS keinginan konsumen. Mengerti kan maksud kami?
Seandainya ada yang bingung dan berpikir jika nantinya baik AWD, FWD dan RWD akan memakai bodi yang sama, apakah nantinya semua mobil punya rongga untuk propeller shaft dan ruang roda belakang? Bagaimana ruang untuk baterai dan piranti lainnya? Jika kasusnya adalah mobil tradisional, maka iya, tapi jika masalahnya untuk mobil listrik, rongga yang ada bisa lebih diminimalkan, karena masalahnya hanya penempatan & jumlah motor listrik saja.
BMW pun janji kalau platform barunya sangat cerdas dan fleksibel untuk mobil dengan berbagai tipe penggerak, meski kami masih agak skeptis kalau BMW pakai penggerak FWD. Alasannya? BMW yang proper kan RWD. Sebagai pembuka, BMW harusnya akan menelurkan sedan elektrik BMW i5 sebagai mobil yang akan menantang Tesla Model S dan Porsche Mission E. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Resmi Sapa Surabaya, Honda Civic Type R Curi Perhatian