AutonetMagz.com – Sebagai pemain lama di industri otomotif, sepertinya Toyota menyadari bahwa kebutuhan konsumen akan kendaraan ramah lingkungan dan praktis semakin meningkat seiring bertambah padatnya populasi kota di dunia.
Ajang Geneva Motor Show 2017 mendatang akan ‘kembali’ menjadi saksi dari debut kendaraan listrik Toyota setelah sebelumnya diperkenalkan pada tahun 2013. Bukan sekedar kendaraan listrik, tetapi juga kendaraan yang mampu berjalan secara otomatis. Meskipun statusnya konsep, tampak keseriusan Toyota untuk segera mewujudkannya sebagai alternatif konsumen dari sepeda motor maupun city car.
Sedari tadi kami menyebutnya kendaraan, ya memang aneh sih jika dibilang mobil, menurut KBBI mobil adalah “kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda empat atau lebih (selalu genap), biasanya menggunakan bahan bakar minyak untuk menghidupkan mesinnya”. Faktanya kendaraan ini memiliki kabin, memiliki wiper (bajaj juga ada sih), lampu dan spion, seatbelt, serta memiliki lingkar kemudi. Jadi silahkan artikan sendiri baiknya disebut apa ya.
Dari segi desain memang agak unik dan kendaraan ini berkonfigurasi one-plus-two. Hmm… jangan – jangan baris kedua hanya sanggup untuk anak – anak. Kendaraan ini juga memiliki struktur kemudi dengan sepasang roda, tidak seperti bajaj yang memiliki 1 roda kemudi dan cenderung tidak stabil seperti ‘mobil’ Relliant Robin, musuh Mr. Bean. Sekilas, bentuk yang meninggi memberi kesan limbung apabila dikendarai, namun Toyota memberi solusi untuk kestabilan dari kendaraan ini.
Sebelumnya Toyota pernah membuat konsep serupa bernama i-ROAD (dua foto diatas), bahkan pernah mampir di Indonesia melalui GIIAS tahun lalu. Seperti halnya i-ROAD, Toyota akan menggunakan Active Lean Technology. Teknologi ini diciptakan demi stabilitas, keamanan dan kenyamanan yang maksimal. Apa itu Active Lean Technology? Mudahnya teknologi ini memanfaatkan gaya yang terjadi pada kendaraan dengan respon perubahan sudut. Hal ini bertujuan sebagai aksi-reaksi dari gaya yang terjadi terutama saat kendaraan menikung. Berbagai macam sensor dilibatkan seperti posisi kemudi, kedudukan jalan, kecepatan, dan gyrometer sebagai sensor orientasi agar setiap gerakan dari kendaraan ini mendapat respon yang menihilkan limbung.
Teknologi ini menggunakan lean (miring) actuator dan gear pada cross-member dari suspensi depan yang dihubungkan dengan poros yang melintang diantara roda depan (gambar). ECU akan mengkalkulasi derajat yang dibutuhkan berdasarkan sudut dari stir, sensor gyro dan informasi kecepatan kendaran. Hasil akhir dari Active Lean Technology adalah sudut rebah yang akan memaksimalkan gaya sentrifugal di setiap tikungan.
Selain bekerja pada tikungan, sistem ini juga otomatis menyesuaikan kontur jalan dengan roda agar i-TRIL tetap berjalan dengan posisi datar. Inovasi ini hadir dari Toyota Motor Eropa yang telah melakukan riset agar tercipta solusi mobilitas yang aman, praktis, dan lebih bersahabat bagi lingkungan serta masyarakat luas. Menurut kalian apakah kendaraan seperti ini cocok dipakai di kota – kota besar di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar ya!
Read Next: Recon Edition, Penyempurnaan Spesial Jeep Wrangler Rubicon