AutonetMagz.com – Sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari pabrikan berlogo triple elips, Toyota. Dimana baru-baru ini Toyota mengumumkan bahwa pihaknya harus menghentikan produksi dari 28 jalur produksi di 14 pabrik perakitan mereka yang ada di Jepang. Tentunya, penghentian produksi ini akan berimbas pada output dan juga jadwal produksi Toyota secara global. Lantas, apa yang terjadi? Dan kapan semua masalah ini akan kembali normal? Yuk kita bahas.
Produksi Toyota Dihentikan, Tapi Segera Lanjut
Tanggal 29 Agustus 2023 Malam, Toyota mengumumkan bahwa operasional 28 jalur produksi di 14 pabrik perakitan mereka terpaksa harus dihentikan. Total 14 pabrik tersebut bukan hanya pabrik milik Toyota saja, namun juga anak perusahaan mereka seperti pabrik Daihatsu di Kyoto. Kabar baiknya, Toyota rencananya akan mulai mengaktifkan kembali produksi di 25 jalur produksi mereka di 12 pabrik per hari ini. Hanya saja, pabrik Toyota di Kyushu Miyata dan pabrik Daihatsu di Kyoto masih belum bisa beroperasi normal. Pihak pabrikan sendiri sedang berusaha mencari tahu penyebab galat di jalur produksinya ini, namun mereka mengkonfirmasi bahwa masalah ini bukan karena cyber attack.
Toyota juga belum mengkonfirmasi seberapa besar dampak penghentian proses produksi ini terhadap output mereka. Namun, kalau mau dirata-rata, pabrik Toyota menghasilkan sekitar 13.500 unit per harinya di paruh pertama tahun 2023 ini. Angka tersebut diluar produksi dari Daihatsu dan Hino ya. Jadi, kalau produksinya mandek 2 hari saja, maka bisa jadi akan ada 27 ribu unit kendaraan yang ter-pending. Bahkan, angka tersebut bisa dikatakan sepertiga dari produksi mobil global yang ada saat ini. Kalian harus ingat bahwa Toyota adalah pemain masif di industri otomotif global, dan jikalau produksi mereka bermasalah maka dampaknya bisa masif pula.
Tahun Lalu Terdampak Cyber Attack
Masih jelas di ingatan kita pada awal tahun 2022 silam dimana Toyota juga sempat menghentikan produksi mereka karena cyber attack. Kala itu, cyber attack menyerang vendor OEM mereka dan membuat seluruh line Toyota harus mandek. Produktivitas Toyota waktu itu ada di angka 13 ribuan unit per harinya, dan pada masa itu pabrikan juga tengah tertekan karena dampak pandemi dan perang Russia-Ukraina. Masalah cyber attack ini juga membuat kami ingat pada virus WannaCry yang pada tahun 2017-an dulu menjadi momok bagi perusahaan-perusahaan internasional, termasuk otomotif. Dan salah satu pabrik yang pernah terkena virus ini adalah pabrik Honda di Sayama.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Gallery Pabrik Toyota Jepang
Read Next: Honda Selaras Ternate : Diler Honda Pertama di Maluku Utara