AutonetMagz.com – Masih ingat dengan sosok Toyota Glanza? Bukan merujuk pada Toyota Starlet Glanza, melainkan kembaran dari Suzuki Baleno Hatchback yang dijual di India. Yap, Toyota Glanza sudah berusia hampir 1 tahun lamanya, dan selama beberapa bulan terakhir mobil ini telah menjadi ‘bayangan’ dari Suzuki Baleno di pasar India. Lantas, bagaimana penerimaan publik pada sosok Toyota Glanza? Bagus atau malah buruk? Kita bahas lebih jauh.
Mengutip informasi via GaadiWaadi, Toyota Glanza mampu membukukan penjualan sebanyak 25.002 unit selama 10 bulan dijual di India. Sebagai gambaran, bulan Maret 2020 lalu saja Toyota Glanza sudah terjual sebanyak 2.104 unit. Banyak? Atau malah sedikit? Tentunya kita memerlukan pembanding yang sepadan untuk menentukan angka tersebut banyak atau sedikit. Jikalau dibandingkan penjualan Suzuki Baleno di India, jelas angka penjualan Toyota Glanza jauh lebih kecil. FYI, dalam satu bulan Suzuki Baleni bisa terjual dengan angka diatas 10 ribu unit.
Bahkan, bulan desember 2019 lalu Suzuki Baleno terjual sebanyak 18.464 unit, ingat angka itu hanya dalam 1 bulan saja. Sedangkan Toyota Glanza sendiri mencatatkan angka tertinggi di bulan September 2019 dengan angka 2.773 unit dalam 1 bulan. Setidaknya, penjualan Toyota Glanza masih lebih tinggi dibandingkan dengan Honda Jazz yang dalam 1 bulan hanya terjual di angka ratusan unit saja. Capaian tertinggi Honda Jazz adalah di bulan Maret 2019 yang ada di angka 1.078 unit. Jelas, Toyota Glanza lebih unggul dibanding Honda Jazz di India.
Sekarang kita bandingkan dengan penjualan kembarannya di Indonesia yaitu Suzuki Baleno. Suzuki Baleno berhasil mencatatkan angka penjualan sebanyak 5.216 unit, namun secara wholesales dan itupun angka setahun di tahun 2019 lalu. Jelas, angka 25 ribu unit dari Toyota Glanza unggul telak dibandingkan dengan penjualan Suzuki Baleno di Indonesia. Bahkan, penjualan Toyota Glanza dalam 10 bulan juga unggul telak dibandingkan penjualan Toyota Yaris di Indonesia selama 2019 yang ada di angka 8.033 unit. Namun ingat, kami hanya membandingkan angka saja.
Karena kita tahu bahwa antara pasar India dan Indonesia ada perbedaan karakter konsumen, yang juga berpengaruh pada jumlah penjualan mobil. Jadi, kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Xiaomi Produksi Skuter Listrik Pinter, Jarak Tempuh Sampai 70 Kilo
