AutonetMagz.com – Melihat dari waktu ke waktu, permintaan pasar semakin beragam, tak terkecuali dunia otomotif. Permintaan konsumen pun semakin berkembang beriringan dengan ekspektasi mereka yang juga terus meningkat. Karena hal itu, beberapa produsen otomotif harus mulai menyesuaikan diri dengan permintaan masyarakat agar produknya bisa tetap laku di pasaran. Contoh gampang, saat Mercedes-Benz melihat peluang akan mobil sedan 4 pintu bergaya coupe, muncullah Mercedes-Benz CLS yang sebenarnya hanya E-Class dipercantik. Sukses? Jelas, sekarang sudah generasi ketiga lho.
BMW juga demikian, sebagai merek yang mempelopori model baru hasil perkawinan SUV dan coupe dengan BMW X6, merek-merek lain langsung mengikuti. Ini merupakan buah kreativitas yang bisa menghasilkan kelas, segmen dan model baru. Masalahnya, makin banyak model, makin banyak biaya yang dikeluarkan untuk bikin mobilnya dan jika memaksa mempertahankan model yang susah dijual, itu malah mencederai perusahaan itu sendiri. Nissan contohnya, mereka sadar kalau Murano Cabriolet tak bisa laku keras, jadi mereka menyudahi masa hidupnya.
Salah satu pabrikan otomotif yang meninjau ulang produknya adalah Toyota. Toyota adalah salah satu produsen mobil berskala raksasa di dunia, yang juga sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi pasar yang mulai menantang. Toyota mungkin siap untuk menyuntik mati satu atau bahkan lebih model yang mereka jual namun hasilnya menyedihkan. Intinya, jika ada mobil yang tidak laku, susah dijual atau sudah lama tidak memenuhi target, model itu akan dipensiunkan demi meningkatkan profit mereka.
“Kami melihat dengan seksama mengenai semua segmen di mana kami berkompetisi untuk memastikan kami bersaing di segmen yang menguntungkan, dan bahwa produk yang kami jual memiliki nilai strategis,” kata Kepala Toyota Amerika Utara, Jim Lentz, baru-baru ini. Model sedan, convertib;e, dan coupe adalah kandidat yang terancam dalam strategi ini. Meskipun Lentz sendiri berjanji kalau Toyota tidak akan sepenuhnya meninggalkan mobil penumpang reguler. Lihat saja, penjualan Toyota Corolla iM sendiri naik 10 persen tahun ini, namun di lain sisi sedan seperti Corolla sedan dan Camry turun dalam delapan bulan pertama tahun ini.
Meskipun demikian, sedan lain seperti Toyota Avalon telah meraih sedikit kenaikan selama periode yang sama. Tapi sayangnya, penjualannya masih di bawah dari Camry dan Corolla, yaitu kurang dari 10 persen dari total Corolla dan Camry untuk sepanjang tahun ini. Sedikit kontradiktif dengan laporan ini, Toyota sendiri sedang merombak imej mereknya dengan menghidupkan kembali beberapa mobil sport andalannya. Toyota 86 generasi kedua sedang dimasak, Toyota Supra tinggal hitungan bulan, Toyota MR2 atau Celica masih dalam kajian. Padahal pasar mobil sport tidak besar. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Harley Davidson LiveWire, HD Paling Senyap