AutonetMagz.com – Banyak masyarakat Indonesia yang masih belum yakin untuk berpindah dari kendaraan mesin bensin/diesel ke fully electric vehicle (EV). Selain harga yang dianggap masih belum ‘merakyat’ hingga masalah durasi pengecasan yang terlampau lama. Namun, beberapa ilmuwan asal Amerika berhasil menemukan konstruksi baterai yang cepat terisi pada Rabu (12/10) lalu.
Kuncinya Adalah Menjaga Suhu Interior Baterai
Lewat laman Nature, para ilmuwan dari Penn State University menerbitkan sebuah studi yang mengungkapkan bahwa mereka telah mengembangkan baterai EV yang dapat mengisi daya dari 0-70% hanya dalam 10 menit saja. Hal ini tercapai berkat suhu baterai yang tetap dijaga bahkan saat mengisi daya, karena jika suhu baterai turun maka laju pengisian daya akan jauh lebih rendah.
Grup ilmuwan yang dipimpin oleh Chao-Yang Wang ini bereksperimen dengan menempatkan lembaran tipis nickel foil ke dalam sel baterai lithium-ion. Berkat kandungan nikel tersebut, suhu interior baterai sebesar 80° celsius akan tetap terjaga. Hal ini membantu sel baterai untuk menyerap listrik lebih efisien tanpa menyebabkan suhu baterai terlalu panas hingga menimbulkan potensi kebakaran.
Bahan Lebih Sedikit, EV Jadi Lebih Murah
“Sekarang anda pada dasarnya dapat menggunakan lebih sedikit bahan mentah, dan mengurangi (jumlah) emisi karbon yang luar biasa dari pembuatan baterai tersebut,” terang Chao-Yang Wang, Profesor Ilmu dan Teknik Material Penn State University kepada media Time. Dalam studinya, teknologi ini terbukti dapat bekerja untuk berbagai ukuran baterai EV secara global.
Dampak langsung dari pengaplikasian nickel foil pada sel baterai ini adalah, volume baterai bisa lebih kecil serta lebih ringan karena waktu pengecasan yang lebih sedikit. Bahkan performa jarak jangkauan daya baterai masih bisa digunakan untuk jarak yang jauh. Berkat baterai yang lebih kompak, maka produksi EV bisa jadi lebih murah hingga mempengaruhi harga jualnya.
Chao-Yang Wang serta timnya berharap, penemuan lewat riset yang telah dilakukan sejak 2017 ini bisa segera diproduksi secara massal. Bagaimana menurutmu soal riset ilmiah ini? Berikan komentar terbaikmu pada kolom di bawah.
Read Next: MINI Hadirkan Kembali Gearbox Manual dan Varian Limited Edition