AutonetMagz.com – Kabar tak baik kembali muncul dari industri otomotif Russia, dimana salah satu raksasa ala Jepang yaitu Nissan memutuskan untuk angkat kaki. Keputusan serupa juga telah dilakukan oleh rekan senegara mereka yaitu Toyota beberapa waktu lalu. Masifnya pabrikan mobil yang angkat kaki dari Russia sendiri merupakan buntut dari invasi Russia ke Ukraina yang juga memberikan dampak pada industri otomotif di sana. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Baca Juga : Perang Tak Juga Usai, Toyota Tutup Permanen Pabrik di Russia
Bisa Comeback Dalam 6 Tahun
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan, Nissan menyatakan bahwa komite ekskutif telah menyetujui langkah untuk menjual lisensi operasional mereka di Russia pada NAMI. NAMI sendiri adalah Institut Pusat Riset dan Pengembangan di bidang Otomotif dan Mesin di Russia. Nantinya, APM Nissan di Russia yaitu Nissan manufacturing Russia LLC (NMGR) akan melakukan transfer legalitas pada NAMI untuk proyek kendaraan penumpang di masa depan. Selain itu, operasional yang diserahkan Nissan pada NAMI juga meliputi proses produksi kendaraan Nissan, dan juga fasilitas R&D yang ada di St. Petersburg.
Baca Juga : Distribusi Komponen Terganggu Perang, VW Tutup Permanen Pabrik di Russia
Tak hanya itu saja, Sales & Marketing Centre Nissan yang berlokasi di Moscow juga akan diambil alih oleh NAMI dan akan beroperasi menggunakan nama baru. Lantas, bagaimana dengan karyawan Nissan di Russia? Nissan menjamin para karyawannya akan mendapatkan proteksi selama 12 bulan. Transaksi diantara keduanya akan dirampungkan dalam beberapa minggu ke depan. Uniknya, Nissan menyertakan klausul khusus untuk buy back seluruh entitas yang dijual ke NAMI dalam tempo 6 tahun. Jadi, bisa saja nantinya Nissan akan comeback ke Russia jikalau kondisinya memungkinkan.
Baca Juga : Gegara Invasi Ke Ukraina, Renault Bakal Angkat Kaki Dari Russia?
Rugi 100 Milyar Yen, Tapi…
“Atas nama Nissan, saya berterima kasih kepada rekan – rekan kami di Russia atas kontribusi mereka terhadap bisnis kami selama bertahun – tahun. Meskipun kami tidak dapat terus beroperasi di pasar Russia, kami telah menemukan solusi terbaik untuk mendukung para karyawan kami” ujar Presiden & CEO Nissan, Makoto Uchida. Keputusan ini juga diklaim akan membuat Nissan terdampak sebesar 100 Miliar Yen. Bukan angka yang kecil. Hanya saja, keputusan ini memang harus diambil karena Nissan tidak mencatatkan ada aktivitas sama sekali di Russia pada tahun fiskal ini.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Mazda CX-5 Dapat Improvement Lagi di Jepang, Indonesia Kebagian?