Skandal Emisi Qashqai : Nissan Diputuskan Bersalah!

by  in  Berita & International
Skandal Emisi Qashqai : Nissan Diputuskan Bersalah!
0  komentar

Autonetmagz.com – Masih ingatkah anda dengan skandal dieselgate? Skandal yang berkaitan dengan pabrikan ternama VW pada tahun lalu. Skandal ini terbukti saat produk – produk keluaran VW ditemukan sebuah device khusus yang bisa ‘mencurangi’ hasil emisi produk tersebut. Dan ternyata, kasus ini tak hanya menimpa VW saja, Nissan pun menjadi salah satu pabrikan yang terlibat melakukan skandal serupa. Tahun lalu, kami sempat memberitakan bahwa adanya kecurigaan Kementrian Lingkungan Hidup Korea (MOE) akan skandal emisi gas buang, artikelnya bisa anda lihat disini.

Sejak tahun lalu, Kementrian Lingkungan Hidup Korea telah menuntut Nissan dengan ganjaran hukuman sebesar 330 juta won atau senilai 3,8 miliar Rupiah. Hal ini dikarenakan, Nissan Qashqai Diesel yang beredar di Korea memiliki tingkat Nitrogen Oxide (NOx) yang lebih tinggi dibandingkan saat dilakukan pengujian. Perbedaan tingkat NOx tersebut disinyalir karena Nissan memasang sebuah device khusus untuk mematikan perangkat pengurang emisi saat Qashqai dikemudikan sehari – hari.

Karena tidak terima, Nissan pun membalas menuntut balik pihak Kementrian. Hampir satu tahun berlalu, kini Pengadilan Korea telah memutuskan bahwa Nissan terbukti bersalah dengan menanamkan device khusus untuk mengelabui hasil uji emisi di Nissan Qashqai. Nissan diharuskan membayar denda dan menarik sebanyak 814 unit Qashqai Diesel yang sudah beredar di Korea. Tak hanya merecall unit Qashqai sejumlah tersebut, Nissan juga ‘dicekal’ untuk menjual Qashqai di Korea. Sungguh sebuah noda untuk pabrikan Jepang ini.

Awal tahun ini, pemerintah Korea memang cukup ketat terhadap pabrikan Mobil. Total ada 10 model dari beberapa pabrikan yang dicekal, termasuk Nissan, Porsche, dan BMW. Total denda yang dijatuhkan pada pabrikan – pabrikan tersebut mencapai 7,17 miliar won atau sekitar 82,5 miliar rupiah. Pemerintah Korea pun berkomitmen memperketat regulasi terkait mobil diesel, dan lebih mendukung penggunaan mobil listrik di negaranya. Itulah polemik yang terjadi di korea, beda korea beda negara kita. Bagaimana pendapat anda??

Read Prev:
Read Next: