AutonetMagz.com – Seringkali saat mulai merancang sebuah mobil baru, ada pertikaian antara desainer dan engineer dalam membuat mobil itu. Misalnya, desainer bilang mobil harus cantik, engineer bilang mobil harus layak, dan sebagai jalan tengahnya, ada kompromi antara mereka berdua supaya bisa terbentuk mobil yang cantik namun juga layak dalam hal ruang, aerodinamika, keselamatan, dll. Akuntan? Meh, kami tidak suka akuntan ikut-ikutan dalam proses perancangan mobil.
Untuk kasus ini, tidak selamanya hasil kompromi berjalan mulus, karena tetap bisa ada masalah meski sudah ada jalan tengahnya. Chrysler 200 yang anda simak di artikel ini misalnya, yang meniru bentuk dari merek mobil lain yang punya mudarat tersendiri. Sergio Marchionne selaku CEO Fiat-Chrysler berbicara kepada Automotive News bahwa ia menunjuk satu poin penting yang menyebabkan Chrysler 200 tidak menarik perhatian para orang dari Consumer Reports.
Poin tersebut adalah atap yang desainnya landai dan rendah, yang menyebabkan akses masuk ke kabin jadi sedikit agak susah.”Chrysler 200 gagal menang karena ada yang berpikir bahwa akses masuk ke kabin 200 itu tidak cukup leluasa. Ya, itu salah kita,” kata beliau. Seterusnya, Marchionne bilang kalau hal ini tidaklah jadi problem Chrysler semata, melainkan untuk Hyundai juga, karena ada salah satu model Hyundai yang mereka tiru desainnya untuk membuat Chrysler 200. Atas hal ini, Marchionne seolah menyalahkan desainer Chrysler 200.
“Hyundai yang desainnya kami tiru juga punya masalah yang sama. Bukan keseluruhan mobilnya yang kami jiplak, tapi hanya di bagian pintu penumpang belakang, jendela dan atapnya. Beberapa orang desain kami meninggalkan beberapa benda pribadinya di atas meja setelah kami mengusulkan desain seperti itu. Kami rasa, kami telah belajar sesuatu dari sini,” lanjutnya. Marchionne tidak bilang Hyundai apa yang ditiru, tapi kemungkinan besar adalah Hyundai Sonata.
Sebenarnya melihat Chrysler 200 ini, mungkin memang ada kesan cakep berkat atap rendah, tapi jika mempertimbangkan akses masuk yang tidak leluasa, mungkin karena mereka kurang perhatian dengan konsumen Chrysler. Biasanya, konsumen Chrysler kan berasal dari benua-benua yang rata-rata tinggi orangnya bisa lebih dari 170 cm, dan itu jangkung. Kalau target konsumennya adalah orang Asia dengan tinggi rata-rata yang kurang dari angka tadi, mungkin tidak akan ada masalah penting soal akses ke belakang. Pengecualian kalau konsumen Asianya adalah Yao Ming.
Agak terkejut sedikit saat Marchionne bilang mereka meniru Hyundai, terang-terangan lagi. Biasanya pabrikan cukup gengsi dengan produk mereka meski jelas-jelas ada kemiripan dengan mobil merek lain. Misalnya, Toyota Grand New Avanza yang dibilang mirip Honda HR-V di grilnya atau Suzuki Ertiga Dreza yang bumper dan grilnya mirip Peugeot RCZ. Coba tanya ke orang Toyota dan Suzuki, yakin deh mereka tidak mau sebut-sebut sumber inspirasi desain mobilnya dari mana aslinya. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Toyota Rush 2016 di Facelift Lagi Untuk Lawan BRV