AutonetMagz.com – Saat Renault Kwid muncul, kami bak tersambar petir di siang bolong, karena ada sebuah mobil impor non-LCGC yang harganya bisa lebih murah dari LCGC, meski setelah kami melakukan impresi pertama dalam bentuk video kami bisa manggut-manggut, mengerti dan berkata,”Pantesan aja murah.” Apa hal yang sama bisa terjadi lagi? Kemungkinan bisa kalau mengintip strategi Proton dari balik tirainya.
Mobil yang akan kita bicarakan sudah pasti Proton Iriz, yang berbentuk city car dan menjadi lawan Perodua MyVi alias Daihatsu Sirion. Kami tidak bilang harga Proton Iriz akan fantastis murahnya macam LCGC atau terasa kemahalan macam mobil-mobil yang mereknya sudah kuat, namun dari informan yang memberikan kami foto dan informasi, dikabarkan harga Proton Iriz Indonesia tidak akan menyentuh 200 jutaan dalam kondisi OTR.
Kemungkinan ia akan bermain di harga batas bawah dan menengah city car di Indonesia, dengan lawan-lawan seperti Suzuki Ignis, Honda Brio RS, Toyota Etios dan lain-lain. Masih sama seperti spy shot kemarin, Proton Iriz yang terpotret (lagi) ini tak punya fog lamp, spionnya hitam, handle pintunya hitam dan peleknya tetap pelek alloy dan lampu depan tetap dipasang projector lens, namun rem belakang teromol.
Di bagian dalam, kelihatan AC dengan 3 kenop putar yang tak dilengkapi pemanas, tuas pengatur sirkulasi udara, cup holder, head unit standar tanpa layar monitor dan lain-lain. Di Malaysia, Proton Iriz ditawarkan dengan mesin 1.300 cc dan 1.600 cc plus VVT, dan di sana sudah siap dengan tombol start-stop engine, tapi tidak tahu deh apa Proton Iriz di sini pakai fitur itu atau cukup pakai kunci dan remote biasa.
Informan kami juga menyebut kalau Proton Iriz akan siap di semester pertama tahun ini, namun jangan harap mobil ini bisa kamu lihat di IIMS 2016. Ya, soalnya Proton bakal absen di pameran itu, dan alasan yang disampaikan adalah Proton belum punya produk yang benar-benar siap untuk dipamerkan di IIMS 2017 yang berlangsung tanggal 27 April-7 Mei 2017 nanti. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Pada 3 Oktober, Toyota Stop Produksi Mobil di Australia
