AutonetMagz.com – Jika dibanding merek-merek Jerman lainnya, penjualan VW memang bukan yang terbaik di Amerika Serikat. Meski mereka masih tercatat sebagai merek dengan penjualan terbesar di dunia, angka penjualan mereka di sana kini sedang mengalami penurunan. Biasanya, untuk menggenjot angka penjualan, produsen akan menurunkan harga hingga batas tertentu agar konsumen tertarik, tapi ternyata VW tidak berpikir untuk melakukan hal tersebut.
Christian Klingler, anggota dewan VW Group menyampaikan hal tersebut saat mengumpulkan sejumlah analis untuk mengumumkan hasil penjualan pada 4 bulan pertama tahun 2015. Menurutnya, VW akan tetap bertahan dengan strategi harga saat ini, dan mereka lebih suka mengambil risiko kehilangan pangsa pasar daripada harus menerapkan potongan harga untuk mengejar penjualan semata. Berani ya?
Keputusan ini agak mengejutkan dan tak lazim, karena penjualan VW di Amerika Serikat bulan lalu turun 2,7 persen menjadi 30.009 unit, sementara pengiriman dibanding tahun lalu menurun 7,5 persen menjadi 109.248 mobil. Klingler percaya, penjualan VW di Amerika Serikat tahun ini akan mencapai angka yang sama seperti tahun lalu ketika perusahaan menjual hampir 367.000 unit, yang merupakan kemunduran sekitar 10 persen dari tahun 2013.
Padahal pasar Amerika Serikat kini sedang mengalami peningkatan sebesar 4,6 persen pada bulan April lalu, dan jika pertumbuhan pasar 4 bulan pertama tahun 2015 ditotalkan, persentasenya mencapai 5,4 persen. Sebagai info, ini bukan pertama kalinya VW terkesan berani, soalnya sedan besar VW Phaeton pesaing BMW Seri 7 dan Mercedes-Benz S Class masih ngotot diproduksi oleh VW meski penjualannya tidak menguntungkan, malah merugikan. Kepala batu juga ya VW?
Tapi kami takjub juga dengan VW, mereka cukup berani jika pangsa pasar mereka berkurang akibat penjualan yang tak kunjung mengalami peningkatan, entah apa alasannya. Semoga saja jajaran dewan VW Group tidak salah ambil keputusan untuk perusahaannya. Bagaimana menurut anda? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: GIIAS Akan Jadi Event Otomotif Terbesar di Asia Melebihi Tokyo Motor Show?