AutonetMagz.com – Dalam beberapa tahun terakhir, manuver yang dilakukan pabrikan asal China yaitu Geely tergolong ekstrim. Untuk sebuah merk yang belum terlalu ‘wow’ di pasar global, Geely sudah mencaplok saham dan mengakuisisi banyak merk kondang. Sebut saja saham Volvo, Lotus, hingga Daimler sudah dikuasai oleh Geely. Dan kini, dengan modal tersebut, Geely berniat menjadi nomor 1 di dan dari tanah kelahirannya.
Yap, kalian tak salah baca, walaupun Geely sudah melakukan manuver ekstrim dengan akuisisi saham di banyak merk lain, nyatanya penjualan Geely di China masih belum berada di posisi 1. Setidaknya, Geely masih menjadi merk lokal China dengan penjualan tertinggi. Di tahun 2019 lalu, Geely menduduki posisi keempat dalam penjualan mobil di China dengan capaian 1.220.832 unit, kalah dengan Toyota, Honda, dan VW. Sebagai catatan, VW berada di posisi puncak dengan capaian 3.100.498 unit alias 2 kali lipat lebih banyak dari Geely. Tentunya Geely memiliki pekerjaan rumah yang banyak jikalau ingin menduduki posisi utama di pasar China. Dan pekerjaan rumah mereka dimulai dengan memanfaatkan platform milik Volvo.
VP Geely Automobile Research Institute, Li Li menyatakan bahwa Compact Modular Architecture (CMA) milik Volvo adalah harta yang berharga, dan akan menggunakan basis tersebut untuk beberapa produk di bawah naungan Geely, termasuk Proton. Selain itu, B-segment Modular Architecture (BMA) juga akan dimanfaatkan oleh Geely. Keuda platform tersebut memberikan kemudahan bagi Geely unyuk merancang mobil dengan biaya yang efektif. Nah, selain ingin menjadi nomor 1 di China, Geely juga ingin menjadi pabrikan nomor 1 dari China. Tentunya untuk hal ini berkaitan dengan pasar global. Kita tahu bahwa untuk pasar global, sudah ada beberapa pabrikan asal China yang eksis.
Sebut saja Wuling, DFSK, SAIC, Haval, dan beberapa merk lainnya. Nah, Geely akan memanfaatkan platform Volvo untuk mengembangkan produk untuk keperluan pasar global mereka. Dimana salah satunya adalah mobil bertenaga listrik. Yap, kita juga tahu bahwa Volvo adalah salah satu pabrikan yang cukup maju untuk urusan elektrifikasi. Geely juga berencana untuk mengembangkan generasi terbaru dari jajaran produk lawasnya seperti Geely Borui dan Geely Emgrand dengan basis dari Volvo. Pengembangan tersebut membutuhkan waktu selama 18 bulan, jauh lebih singkat dibandingkan pengembangan tanpa platform Volvo yang membutuhkan waktu 24 hingga 30 bulan.
Jadi, kita nantikan saja bagaimana manuver Geely berikutnya. Kalau menurut kalian bagaimana?
Read Next: Suzuki Vitara 2021 Bakal Dirilis Global Oktober Mendatang