AutonetMagz.com – Dalam beberapa hari terakhir kami mengabarkan beberapa harapan dan juga planning masa depan terkait merk asal Jepang yaitu Nissan. Mulai dari calon produknya di Indonesia yang diprediksi kuat adalah Nissan Kicks, lalu calon SUV kompak di India, serta pertemuan bos engineering Nissan dan Renault untuk membahas proyek bersama. Namun, di waktu yang sama, pihak Nissan masih memiliki pekerjaan rumah, yaitu membereskan carut marut yang terjadi pasca kasus Ghosn.
Yap, masalah yang terjadi di kubu Nissan bukan sekedar isu keretakan hubungan dalam aliansi ataupun perlawanan hukum pada Ghosn, namun juga kondisi keuangan dan penjualan Nissan sendiri. Tahun 2019 kemarin menjadi tahun yang kurang menyenangkan, dan tahun 2020 ini pihak Nissan harus mengambil langkah strategis untuk kembali menyehatkan neraca keuangan mereka. Salah satunya adalah dengan melakukan penghematan di beberapa area. Sebuah informasi yang kami kutip via Reuters menyebutkan bahwa Nissan sedang mempertimbangkan sebuah rencana untuk melakukan PHK dan menutup pabrik.
Sumber menyatakan bahwa pihak Nissan mempertimbangkan untuk melakukan PHK pada 4.300 orang karyawan kantor mereka. PHK ini sendiri sebagian besar akan menimpa pegawai Nissan yang ada di Amerika Serikat dan Eropa. Selain itu, Nissan juga dikabarkan akan mempersempit variasi produk mereka, utamanya untuk produk yang penjualannya tidak terlalu tinggi. Pihak Nissan juga kabarnya akan mengurangi budget untuk advertising dan juga marketing. Selain penghematan dalam hal budgeting dan SDM, rencana ini juga akan menutup dua pabrik perakitan Nissan, walaupun belum jelas dimana lokasinya.
Kabarnya, penghematan ini akan membuat Nissan mampu mengamankan dana sebesar 480 Milyar Yen atau setara dengan 60,1 Triliun Rupiah hingga tahun 2023 mendatang. Rencana ini sendiri sudah dipresentasikan sejak bulan November 2019 silam, dan sumber menyebutkan bahwa rencana ini sudah mendapatkan lampu hijau. Hanya saja, belum jelas kapan pihak Nissan akan mengeksekusi rencana ini. Yang jelas, kondisi ini harus segera diatasi oleh Nissan. Apalagi, sumber juga menyebutkan bahwa Datsun selama ini tidak mencapai targetnya, dan sekitar 40% dari fasilitas produksi Nissan global tidak digunakan secara maksimal.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Suzuki XL7 Akan Diluncurkan Akhir Februari 2020