Sejarah Eksistensi Mobil Listrik di Indonesia : Penuh Tantangan!

by  in  Berita & Editorial & Mobil Listrik
Sejarah Eksistensi Mobil Listrik di Indonesia : Penuh Tantangan!
0  komentar

AutonetMagz.com – Dengan terbitnya peraturan perpajakan baru yang lebih mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia, kita bisa lihat sebenarnya masa depan otomotif akan perlahan mengarah ke mobil-mobil listrik. Namun, sebelum mencapai itu, marilah kita menengok sejarah mobil listrik di Indonesia, dan model-model apa saja yang sempat diperkenalkan di pasar kita. Cekidot.

Mitsubishi i-MiEV Pionir, Tucuxi & Selo Badluck

Model mobil listrik pertama yang sempat mengaspal secara resmi namun tidak dijual untuk umum adalah tentu saja Mitsubishi i-MiEV yang diperkenalkan di 2007 silam. Dan FYI saja, mobil ini menjadi BEV atau mobil listrik pertama di Indonesia yang mengaspal secara resmi dengan mendapatkan surat-surat (STNK) yang mengijinkannya dikemudikan di jalan umum. Si Mitsubishi i-MiEV yang dibawa Mitsubishi Indonesia pada tahun 2007 silam mengusung motor listrik bertenaga 47 kW (63 hp) dengan torsi 180 Nm dan baterai sebesar 16 kWh yang mampu melajukan mobil ini sampai 160 km jauhnya. Mobil ini memiliki waktu charging selama 7 jam jika menggunakan listrik rumah, dan 30 menit saja jika menggunakan charging station, namun sayangnya Mitsubishi tidak ada niat untuk menjual i-MiEV untuk pasar kita dikarenakan banderolnya yang cukup tinggi.

Mobil selanjutnya yang sempat juga menjadi topik pembicaraan netizen yaitu mobil-mobil listrik ciptaan Ricky Elson yang didukung oleh Dahlan Iskan yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN, yaitu Tucuxi dan Selo.
Kedua mobil listrik ciptaan anak bangsa ini pernah dipamerkan di KTT APEC 2013 di Bali, dan bahkan Dahlan Iskan sendiri sempat mengalami kecelakaan ketika mengendarai Tucuxi dari Solo menuju Surabaya, dimana mobil tersebut mengalami masalah di system pengeremannya. Sayangnya dukungan Pemerintah terhadap mobil listrik buatan lokal ini terhenti begitu saja setelah banyak kasus yang menimpanya. Sehabis era Ricky Elson, pengembangan dan perhatian mobil listrik lokal meredup sampai sekitar tahun 2015, sampai sebuah Importir Umum memberanikan diri mengimpor mobil listrik yang menjadi sensasi di seluruh dunia. Yap Tesla akhirnya diimpor dan mengaspal di Indonesia walaupun statusnya sebagai produk dari importir umum.

Tesla dan Wuling Gemparkan Publik Indonesia

Prestige selaku importir mobil-mobiil mewah di Indonesia, memperkenalkan Tesla model S di tahun 2015, dan mendapatkan sambutan yang sangat baik dengan bukti ludesnya mobil-mobil yang ketika itu dibanderol mendekati 2 Milliar Rupiah. Namun, memang langkah Tesla agak terhambat di pasar Indonesia, karena selain harganya yang tinggi, mobil-mobil Tesla yang masuk Indonesia statusnya dibawa oleh Prestige yang bukanlah sebuah APM (Agen Tunggal Pemegang Merk) sehingga pelayanan mobil – mobil tersebut tentulah berbeda jika dibandingkan dengan dukungan penuh sebuah APM untuk merk yang dibawa. Nah, memasuki tahun 2018 barulah sang pabrikan yang selalu menuai perbincangan di antara kalangan pencinta otomotif yaitu Wuling Motors memperkenalkan mobil listrik E100 yang AutonetMagz sendiri sempat coba sewaktu pameran Indonesia Electric Motor Show di balai Kartini.

Sewaktu itu kami cukup kaget dengan betapa kompak dan efisiennya mobil listrik ini. Mobil ini dipersenjatai motor listrik bertenaga 29 kW dan torsi sebesar 110 Nm yang mampu menempuh jarak sampai dengan 250 km dengan top speed mencapai 100 km/jam. Dan menariknya lagi, mobil ini hanya untuk 2 orang (mirip dengan Smart ForTwo), dilengkapi dengan interior yang menurut kami funky dan anak muda banget, plus punya akselerasi yang menakjubkan seperti halnya sebuah mobil listrik umumnya. Mobil ini juga membuktikan bahwa teknologi mobil listrik tidak saja didominasi oleh pabrikan pabrikan besar dan mapan di dunia. Dan dengan banderol harga yang amat terjangkau di Tiongkok sana (E100 dihargai sekitar 100 jutaan), tentu saja mimpi kita untuk memiliki dan mengendarai mobil listrik yang terjangkau moga – moga bisa diwujudkan dengan lebih cepat oleh Wuling Motors. Apalagi Wuling sudah dikenal di Indonesia selalu mengeluarkan produk-produk yang memiliki Value For Money tinggi dibandingkan merk – merk lain.

Hyundai dan Nissan Mencoba Peruntungan

Berlanjut di tahun 2020, salah satu gebrakan lagi dibuat oleh pabrikan yang lagi-lagi bukan pabrikan mainstream. Hyundai yang selalu dianggap sebelah mata waktu itu, akhirnya memperkenalkan 2 produk mobil listrik untuk pasar Indonesia, yaitu Kona EV, dan Ioniq EV, sehingga kedua model ini bisa dibilang menjadi produk mobil listrik pertama di Indonesia yang dijual untuk umum. Hanya saja, memang kedua mobil listrik ini bukanlah berasal dari basis mobil listrik murni (Ioniq dan Kona memiliki model mesin bensin) sehingga feel mobil listrik untuk kedua model ini agak mirip mobil kebanyakan, meskipun kapasitas baterai dan motor listrik yang disematkan di kedua mobil ini tak sembarangan. Dengan motor bertenaga 100 kW (136 PS) dan torsi badak 295 Nm, akselerasi 0-100 Km/jam dapat dicapai di bawah 10 detik, yang berimbas ke harga yang dibanderol juga cukup tinggi, yaitu mencapai 600 jutaan Rupiah.

Model selanjutnya yang sebenarnya dikategorikan sebagai EREV (Extended Range Electric Vehicles) atau mobil berpenggerak listrik namun disokong oleh motor bensin untuk men-charge baterainya, sempat digadang-gadang sebagai model yang paling pas dengan kondisi Indonesia saat ini. Mobil yang dimaksud tentu saja adalah Nissan Kicks yang menggunakan mesin-motor e-Power. Model ini secara logis adalah model yang cocok dengan kondisi infrastruktur pengisian listrik di Indonesia saat ini, dimana charging station masih jarang, dan waktu pengisian juga masih cukup lama. Sedangkan dengan teknologi e-Power, kita dapat merasakan sensasi mengemudikan sebuah Mobil Listrik (Digerakan oleh motor listrik) namun masih tetap bisa mengisi bensin dan tidak takut kehabisan daya di perjalanan jauh. Di luar Kicks, sebenarnya Nissan juga memiliki mobil listrik murni dengan si Nissan Leaf yang belum lama diluncurkan, namun memang gaung peluncuran mobil ini agak kurang dibandingkan kompatriotnya dari merk Korea.

Padahal jika menilik sejarahnya, Nissan Leaf sempat menjadi mobil listrik terlaris di dunia sebelum dikalahkan oleh Tesla Model 3 di tahun 2020 kemarin. Ke depannya, tentu akan makin banyak model-model mobil listrik terbaru yang akan datang ke Indonesia, rumor yang sudah terlihat tentu saja datang dari pabrikan korea, pabrikan Tiongkok, pabrikan Jerman, dan tentu saja pabrikan Jepang, jadi adakah model Mobil Listrik terbaru yang akan datang?

Read Prev:
Read Next: