AutonetMagz.com – Hampir 70 tahun yang lalu, BMC atau British Motor Corporation yang merupakan induk perusahaan dari brand Morris, membuat Mini, sebuah mobil kompak yang dibuat atas desakan keterbatasan bahan bakar di zamannya. Morris Mini berhasil menjadi mobil dengan maksimalisasi ruang yang sangat optimal, dengan penggerak roda depan yang membuat kabin dapat lega tanpa terpangkas ruang transmisi dan poros penggerak.
Saat ini, Mini sudah menjadi lebih dari sekedar alat transportasi belaka. Ada yang bilang Mini merupakan mobil nyentrik yang tidak akan lekang oleh waktu, pun untuk original Mini. Sampai – sampai ada yang mengatakan bahwa Mini merupakan salah satu alat pelengkap fashion masa kini, tidak heran penggunanya banyak yang ber-gender wanita.
Baru – baru ini David Brown Automotive membuat sebuah restorasi dari original Mini yang beliau namakan “Remastered”. Mini yang satu ini meskipun judulnya restorasi, namun ia tidak sepenuhnya dibekali fitur original. Sejumlah fitur masa kini serta mesin yang memiliki tenaga 2x lipat aslinya ini dijual dengan harga 62.350 dollar, namun eksklusifitasnya yang hanya diproduksi 25 unit saja membuat harganya cepat melonjak menjadi 90.000 dollar.
Memang apa saja sih yang telah dikerjaka oleh David Brown Automotive ini? Sekali lagi, karena judulnya restorasi, mereka tentu tidak memakai platform rangka yang baru. Mereka mencari Mini bekas, menelanjanginya dan melakukan kalibrasi ulang dari titik ke titik, garis ke garis, hingga melakukan pengecekan bagian las yang telah terjadi selama puluhan tahun. Sebisa mungkin mereka tidak melakukan ubahan pada bagian struktur dan bodinya, selanjutnya baru mereka memberikan penyegaran pada bagian lampu, soundproof di kabin dan baluran cat dengan teknologi masa kini.
Dari segi interior, jangan harapkan tombol dan tuas tarik ala – ala Morris tua, semuanya telah di desain ulang dan terdapat layar sentuh kekinian dan sistem pendingin yang sudah rapi terintegrasi dalam dashboard-nya. Namun ciri khas Morris Mini tetap dipertahankan seperti stir besar, spidometer bertema jadul dan glovebox yang ala kadarnya, sebagai tambahan, di bagian konsol tengah terdapat push start-stop engine button. Sayang HU touchscreen yang sudah support mirroring ini berbentuk sederhana, kami masih mendambakan ciri khas Morris dimana speedometer mereka letakan di tengah dashboard, mungkin karena faktor safety, mereka tidak meneruskan tradisi tersebut. Setidaknya HU bisa dibuat seperti New Mini Cooper dengan border yang berbentuk bundar apabila mereka masih niat untuk membuat proyek selanjutnya.
Dibawah kap mesin, tersedia mesin Mini 1275 cc 4 silinder yang menghasilkan 78 hp dan disalurkan ke transmisi 4 percepatan secara manual. Kecil? Kami rasa tidak, bobot mini ini hanya 739 kg, sudah lebih dari cukup untuk membautnya melesat kencang. Ke-25 Mini tersebut akan segera hadir kerumah para pembeli pada akhir 2017, berminat? Jangan harap Anda akan mudah mendapatkannya, fans dari Mini cukup banyak, waktu pembuatannya tidak sebentar, membutuhkan 1000 jam, selain itu jika dipakai di Indonesia, apakah bebas dari risiko overheated? Sampaikan di kolom komentar ya!
Read Next: Jeep Grand Cherokee Trackhawk, SUV Tercepat di Dunia?