AutonetMagz.com – Kalau kalian ingin membeli sebuah mobil baru di tahun 2023 ini, maka brand apa yang terlintas di benak kalian? Brand Jepang? China? Korsel? Atau Eropa? Tentu ada banyak brand yang eksis di Indonesia saat ini dan memberikan warna pada industri otomotif di Tanah Air. Namun, bagaimana kalau kalian mendengar nama Citroën? Bisa jadi kalian kenal atau pernah dengar, namun ada kemungkinan beberapa dari kalian masih asing. Dan kali ini, kita akan mengenal lebih dalam brand Citroën, sebuah merk asal Perancis yang dahulu sempat populer di Tanah Air. Cekidot.
Sejarah Citroen
FYI, merk Citroën telah resmi kembali ke Indonesia pada akhir tahun 2022 kemarin lewat PT Indomobil Wahana Trada (IWT) selaku APM dan juga distributor eksklusif. Kembalinya Citroën menandai 28 tahun sudah brand asal Perancis tersebut absen di belantika otomotif Tanah Air. Nah, sebelum mengenal lebih jauh jajaran produk Citroën, ada baiknya kita memahami sejarah dari Citroën secara umum. Citroën didirikan pada tahun 1919 oleh André-Gustave Citroën di Perancis, dan merupakan bagian dari aliansi PSA Peugeot Citroën sejak tahun1976. Namun, sejak tahun 2021 silam, PSA dan Fiat Chrysler melebur menjadi satu di bawah naungan Stellantis. Sehingga, kini Citroën adalah bagian dari Stellantis.
Value Penting Citroën : Kenyamanan
Seperti halnya pabrikan otomotif lainnya, Citroën memiliki beberapa value dan ciri khas yang membuatnya unik dan berbeda. Dan salah satu value terpenting dari sebuah Citroën adalah kenyamanan. Dan di sektor kenyamanan ini, Citroën punya sebuah teknologi yang sangat ikonik yaitu sistem suspensi hidraulis. Bahkan, karena kenyamanannya, teknologi suspensi ini diberi julukan Flying Carpet Ride atau Magic Carpet Ride. Dan titel itu sudah sangat melekat serta menjadi identitas dari Citroën. Citroën itu nyaman, dan itu mutlak. Dan kabar baiknya, Citroën masih mempertahankan ciri khas serta DNA tersebut hingga produk modern-nya.
Malahan, kenyamanan di Citroën kini tidak hanya diterjemahkan pada aspek suspensi saja. Pabrikan asal Perancis ini menggodok konsep Citroën Advance Comfort yang berfokus untuk memberikan kenyamanan pada beberapa aspek lain. Contohnya, Citroën menerapkan konsep cocoon efect alias efek kepompong di kabinnya yang bertujuan untuk menyekat suara dari luar. Hasilnya, kabin mobil-mobil Citroën diklaim lebih kedap. Selain itu, kenyamanan lain yang dipikirkan oleh Citroën adalah ergonomi kursinya, kemudahan konektivitas perangkat, serta adanya ruang-ruang penyimpanan di dalam interior mobil mereka. Sebuah konsep dan value yang menarik.
3 Brand Value Citroën Indonesia
Lantas, bagaimana dengan eksistensi Citroën di Indonesia saat ini? Tenang, Citroën berada di bawah naungan Indomobil Group dan memperkenalkan 3 brand values dalam komitmen Dare to Care. Ketiganya adalah Accesible, Care, dan Audacity. Accesible artinya brand Citroën mudah diakses konsumen, mulai dari proses beli hingga aftersalesnya. Care yang berarti Citroën memperhatikan layanan bagi konsumen mulai dari proses pembelian, hingga layanan 24 jam roadtrip assistance, call center, dan sebagainya. Serta Audacity yang memiliki arti Citroën siap memberikan terobosan melalui produk dan layanan mereka untuk publik Indonesia.
Ketiga value ini dianggap penting karena Citroën Indonesia memiliki komitmen untuk konsumen mereka di Tanah Air. FYI, nama Citroën sendiri sempat populer di Indonesia sejak tahun 1930-an lewat Citroën TA. Setelah itu, masa keemasan Citroën DS juga menjadi catatan penting di tahun 1950 hingga 1960-an. Eksistensi Citroën pun terus berlanjut melewati masa 70-an, 80-an hingga tahun 90-an. Sayangnya, eksistensi Citroën harus berhenti di tahun 90-an walaupun sudah ada cukup banyak loyalis setia Citroën di Tanah Air. Dan hadirnya kembali Citroën ke Indonesia membawa angin segar serta rasa kangen bagi para pecinta Citroën di Tanah Air. Dan kini, Citroën Indonesia telah memasarkan Citroën C3 di Nusantara.
Bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Chery Tiggo 8 Pro Max : Gambaran Versi Facelift di Indonesia, Hadir Tahun Ini!
