Nissan Ingin Perluas Penggunaan SHF Steel, Apa Itu?

by  in  International
Nissan Ingin Perluas Penggunaan SHF Steel, Apa Itu?
0  komentar

AutonetMagz.com – Saat merilis Infiniti QX50, Renault-Nissan Alliance sekaligus memperkenalkan jenis logam baru yang mereka sebut sebagai Super High Formability Steel, disingkat SHF Steel. SHF Steel ini adalah jenis baja yang dikembangkan oleh Nissan bersama dengan beberapa perusahaan metalurgi. Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp adalah partner Nissan dalam mengembangkan SHF Steel yang dipakai di Infiniti QX50 ini.

Menurut Nissan, baja baru yang telah mereka kembangkan ini dapat menawarkan tingkat pembentukan lempengan yang sebelumnya susah untuk dicapai. Singkat kata, lebih mudah dibentuk. SHF Steel juga diklaim lebih ringan dari bahan lain yang saat ini digunakan dalam aktivitas produksi mobil saat ini. Tentu saja ia juga sudah high tensile, tapi kalau yang ini sih sudah jamak di mayoritas baja.

Jenis logam baru ini dapat di-press dalam kondisi dingin, ideal untuk digunakan untuk produksi massal dalam membuat mobil. SHF Steel ini juga dilengkapi dengan kekuatan tarik 980 Megapascal, jauh di atas bahan serupa. Di Infiniti QX50, SHF digunakan untuk sidemember bagian depan dan belakang, serta untuk bagian rangka mobil lainnya. Di QX50, SHF Steel menyumbang 27 persen dari total komponen mobil dan telah membantu mengurangi bobot dan meningkatkan torsional rigidity.

Nissan menilai, SHF Steel jika dipakai untuk produksi massal, maka dapat membantu menurunkan emisi CO2 dari kendaraan barunya hingga 40 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan tingkat emisi CO2 yang tercatat di tahun 2000. Hal itu diklaim bisa dicapai karena logam baru lebih ringan dari material lain, dan mobil yang ringan bisa memperkecil penggunaan bahan bakar.

Dalam waktu dekat, Nissan mengatakan berencana untuk memperluas penggunaan baja baru ini ke model-model lain yang mereka punya, tetapi mereka tidak bilang model apa saja. Untuk model masa depan, Nissan akan mencoba menggunakan SHF Steel untuk sekitar 25 persen bagian yang digunakan dalam merakit mobil-mobil buatan Renault-Nissan Alliance.

Read Prev:
Read Next: