Tokyo, AutonetMagz.com – Perkembangan teknologi keselamatan aktif di mobil kini memang sudah cukup pesat, dan brand mobil seperti Mazda juga telah mempertimbangkan banyak kemungkinan. Salah satunya jikalau pengemudi mobil ternyata tiba-tiba pingsan atau tertidur saat sedang berkendara. Lantas, bagaimana Mazda melakukan mitigasi pada peluang tersebut? Dan jawabannya ada pada sistem Driver Emergency Assist (DEA). Yuk kita bedah lebih dalam.
Mazda Mitigasi Peluang Kecelakaan
Di hari kedua press day Japan Mobility Show (JMS) 2023 kemarin, tim AutonetMagz mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih jauh Driver Emergency Assist (DEA) milik Mazda CX-60. Kami mendapatkan penjelasan mengenai cara kerjanya sembari mencoba langsung di unit yang tersedia. Fitur Driver Emergency Assist (DEA) sendiri merupakan bagian dari paket i-Activesense yang ada di CX-60 versi Jepang. Fitur ini menjadi satu kesatuan dengan sistem Driver Monitoring yang terhubung via kamera di dashboard mobil. Mazda telah melakukan studi di Jepang yang menunjukkan bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh adanya perubahan kesehatan pada pengemudi.
Salah satunya adalah mengantuk dan akhirnya tertidur saat berkendara. Oleh karenanya, sistem ini bekerja memonitoring pengemudi selama berkendara. Saat tiba-tiba sistem mendeteksi bahwa ada halyang abnormal pada pengemudi, seperti tertidur dan wajah tak terdeteksi kamera, maka mobil akan memberikan jeda 5 detik. Jikalau dalam 5 detik tersebut pengemudi tidak lagi terdeteksi pada kondisi normal, maka sistem akan mengambil alih kemudi sambil menyalakan hazard untuk menandakan emergency stop. Jikalau belum ada respon dari pengemudi, maka mobil akan mulai melambat sembari menjaga posisi tetap di jalur. Perlambatannya pun perlahan, bukan secara langsung.
Sistem Bekerja Dengan Pertimbangan Safety
Di saat yang sama, sistem akan memerintahkan klakson untuk menyala dan menarik perhatian dari orang sekitar ataupun mobil di belakang. Setelah mobil berhenti, sistem akan langsung memerintahkan operator untuk menelpon ke mobil untuk melakukan konfirmasi pada kondisi pengendara. Jikalau tidak ada respon, maka bantuan dari rumah sakit ataupun kepolisian setempat akan dikerahkan untuk menolong pengemudi. Namun, jikalau pengemudi merespon, maka pengemudi juga bisa meminta bantuan ataupun menyatakan bahwa kondisinya baik-baik saja. Seperti itulah kinerja dari Driver Emergency Assist (DEA) milik Mazda.
Sementara ini, Driver Emergency Assist (DEA) memang baru ada di Mazda CX-60 yang dijual di Jepang saja. Namun, bukan berarti fitur ini tidak bisa diterapkan di negara lain. Kita tunggu saja. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Ini Rahasia Kenapa Mazda Bisa Terapkan Jinba Ittai di SUV!