AutonetMagz.com – Akhirnya, salah satu mobil dari Lamborghini yang dinanti – nantikan datang juga, apalagi kalau bukan Lamborghini Urus. Dengan kehadiran Urus, maka jelas sudah bahwa Lamborghini kembali ke pasar SUV setelah terakhir berada pasar ini di tahun 1993 dengan Lamborghini LM002 alias Rambo Lambo.
Kehadiran Lamborghini Urus sendiri memang menuai respon yang positif, karena memang kehadiran SUV Kentjang ini menjadi obat rindu setelah lebih dari 20 tahun Lamborghini hanya berkutat di segmen mobil super saja. Lamborghini Urus menggunakan mesin 4.000cc Twin Turbo V8, yang mana sudah jelas sangat bertenaga. Mesin dari Lamborghini Urus mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 650 PS dan torsi maksimal yang edan di angka 850 Nm. Angka – angka tersebut menyokong akselerasi dari Lamborghini Urus yang mampu menuntaskan 0-100 km/jam hanya dalam 3,6 detik saja, dan 0-200 km/jam hanya dalam 12,8 detik.
Untuk kecepatan maksimal, Lamborghini Urus mampu meraih kecepatan hingga 305 km/jam, kencang. Prestasi yang kami sebutkan diatas bukan sekedar karena mesinnya, melainkan juga karena sistem gerak empat roda yang dimilikinya, yang juga disokong oleh electro-hydraulically controlled 8-speed AT. Torsi di Lamborghini Urus terbagi pada sistem gerak empat roda dengan pembagian 40/60, dimana maksimal 70% torsi pada roda depan dapat terjadi, dan juga 87% di sisi roda belakang. Lamborghini Urus juga mendapatkan teknologi reaer-wheel steering system yang dicomot dari Lamborghini Aventador S.
Lamborghini Urus memiliki enam mode berkendara, yang mana sangat banyak untuk sebuah mobil. Keenam mode berkendara tersebut adalah Strada, Sport, Corsa, Terra (Untuk medan offroad), Neve (untuk kondisi jalan bersalju), dan Sabbia (untuk kondisi jalanan berpasir). Namun masih ada satu lagi bonus mode berkendara yang bernama ‘Ego’, yang mana merupakan mode custom yang bisa kalian sesuaikan dengan ego kalian, eh kebutuhan kalian. Untuk Mode Neve, Terra dan Sabbia, mobil akan menyesuaikan rangka di posisi yang tinggi, sehingga ground clearance dari Lamborghini Urus ini naik. Sedangkan di mode Strada, Sport dan Corsa, peforma di jalan adalah fokus utama, maka rangka pun akan menyesuaikan.
Mobil dengan panjang total 5,1 meter ini sendiri dibangun dari basis MLB EVO Platform dari Volkswagen Group. Platform ini sendiri merupakan basis dari Porsche Cayenne Turbo, jadi Lamborghini Urus dan Porsche Cayenne Turbo sebenarnya berbasis sama, hanya saja lebih ringan dan lebih panjang jarak rodanya. Secara desain sendiri, walaupun pihak Lamborghini mengklaim bahwa Urus meneruskan desain dari LM002, nyatanya kita lebih melihat Lamborghini Urus sebagai sebuah Huracan atau Aventador yang ditinggikan. Lihat saja pada garis kap mesin yang diagonal, air intake yang besar, lampu depan khas Supercar Lamborghini, dan LED DRL berbentu ‘Y’ yang tidur.
Mengelilingi mobil ini semakin menegaskan bahwa mobil ini layak berperawakan bak SuperSUV, dengan atap renda, jendela tanpa bingkai, buritan yang racy, dan rear diffuser serta dua lubang knalpot yang terinspirasi dari mobil balap Lamborghini. Masuk ke interior, ciri khas Lamborghini pun masih melekat dengan beberapa bagian berbentuk heksagonal di dashboard-nya. Selain itu, Lamborghini Urusjuga mendapatkan setir dengan model three-spoke dengan vibration damping. Beberapa fitur disematkan di mobil ini seperti panel instrumen TFT, PreCognition System, High Beam Assistant, driver and front passenger 12-way electric heated seats, serta head unit dengan voice commands dan konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto.
Untuk Audio sendiri menggunakan delapan speaker lansiran Bang & Olufsen dengan 3D Sound. Menarik? Ya, tentu saja. Namun untuk harga, jangan ditanya, pasti tak ramah di kantong. Di Amerika Serikat, Lamborghini Urus akan dijual mulai harga 200 ribu US Dollar, atau jika dikurskan ke rupiah menjadi 2,7 Miliar Rupiah, entahlah jika sampai di Indonesia menjadi berapa. Untuk ketersediaan unit sendiri baru dikonfirmasi hadir pada musim semi tahun 2018, karena untuk produksi dari Lamborghini Urus sendiri dikabarkan baru pada bulan Februari 2018 mendatang. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Generasi Terbaru Subaru Forester Diperkenalkan Musim Gugur 2018