AutonetMagz.com – Lamborghini sukses membuat para kolektor supercar edisi terbatas di dunia mabuk kepayang dengan merlis mobil spesial, Lamborghini Centenario. Beberapa bulan kemarin, Lamborghini Centenario versi coupe diperkenalkan oleh Stephan Winkelman, mantan CEO Lamborghini yang sekarang bekerja di Audi Quattro Gmbh. Lamborghini Centenario hanya ada 40 unit di dunia, 20 coupe dan 20 roadster.
Nah, sekarang kita semua sudah boleh melihat bagaimana Lamborghini Centenario kalau tidak punya atap. Lamborghini baru merilis foto-foto resmi dari Centenario Roadster saat perhelatan suatu acara eksklusif di Pebble Beach. Mohon untuk tidak membayangkan atap lipat elektronik seperti Porsche 911 Targa atau Lamborghini Gallardo LP570-4 Performante, karena jika Lamborghini Aventador yang jadi basisnya saja masih pakai tenaga manusia untuk bongkar-pasang atap, apa kabar Centenario?
Tapi persetan dengan soal proses buka-tutup atapnya yang bisa membakar kalori, karena kami lebih tertarik bagaimana Lamborghini Centenario memproses aliran udara jadi gaya tekan ke bawah. Sayap belakangnya contohnya, bisa naik-turun hingga 15 cm dan menyesuaikan derajat kemiringannya hingga 15 derajat, semua demi membuat banteng gila ini menempel ke tanah. Selain itu, nyaris seluruh bodi mobil ini terbuat dari carbon fiber, demikian juga sasisnya, jadi jangan heran kalau ia ringan.
Bobot yang ringan memberikan mesin 6.500 cc V12 milik Aventador… Eh, Centenatio keuntungan lebih, karena tidak perlu menggotong beban yang berat. Tenaga 770 hp cukup untuk membawa Lamborghini Centenario Roadster lari dari 0-100 dalam 2,9 detik saja dengan kecepatan maksimal 350++ km/jam. Selain itu, dijamin, anda akan lebih betah mendengar amarah mesin V12-nya dibanding sistem audio standar Lamborghini Centenario yang sudah siap dengan Apple CarPlay.
Yang anda lihat adalah Lamborghini Centenario Roadster dengan cat spesial bertajuk Argento Centenario, spesial untuk mobil ini, tapi jika anda mau warna lain, Lamborghini siap melakukannya asal anda bersedia membayar sejumlah biaya. Ngomong-ngomong biaya, mobil yang banderolnya di atas 2 juta Euro (30 M Rupiah) ini sudah habis terjual, jadi tidak usah repot-repot memecahkan celengan kodokmu untuk menebusnya sekarang. Lain cerita jika kamu ingin menebus diecast-nya, mungkin ada di toko terdekat. Apa opinimu soal mobil ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Audi Indonesia : Tahun Depan Audi R8 Masuk, Sudah Laser Lights
