AutonetMagz.com – Dari generasi ke generasi, teknologi mesin mobil terus berkembang tanpa henti. Dari karburator ke injeksi elektronik, pendingin udara ke pendingin air, naturally aspirated ke induksi paksa (turbo atau supercharger), mesin konvensional ke hybrid bahkan listrik. Masing-masing tahap perkembangan punya ciri khas dan karakteristik yang menuai banyak penggemar, dan mesin naturally aspirated termasuk yang punya kharisma kuat dan banyak fans.
Lamborghini termasuk pengabdi setia mesin naturally aspirated, khususnya yang silindernya banyak. Hari ini, satu-satunya merek supercar Italia yang masih menawarkan mesin non-turbo hanya Lamborghini. Pagani selalu berturbo, dan Ferrari sudah mulai fokus ke mesin turbo meski masih ada sisa mobil non-turbo seperti 812 Superfast dan GTC4 Lusso yang sama-sama bermesin V12 non-turbo. Sejak munculnya Lamborghini Urus, ada petunjuk bahwa Lamborghini akan mengubah sesuatu.
Benar saja, dengan meluncurnya Lamborghini Aventador SVJ hari ini, Lamborghini sekaligus bilang kalau ini mungkin model terakhir mereka yang bermesin V12 naturally aspirated tanpa tambahan hybrid, turbo atau supercharger. Aventador SVJ ini murni membakar campuran bensin dan udara dengan busi tanpa interupsi dari siapapun di dalam ruang mesin 6.500 cc V12 non-turbonya. Semua demi meledakkan tenaga 770 PS yang siap membakar aspal.
Lamborghini sendiri sudah bilang kalau ke depannya mereka bakal mencoba mesin hybrid, jadi si Lamborghini Aventador SVJ ini sekaligus sebagai kado perpisahan dengan mesin naturally aspirated. Buat sebuah kado perpisahan, Aventador SVJ ini terasa sangat spesial. Jika Aventador S saja sudah terasa “badass”, Aventador SVJ punya seperangkat aero kit yang membuatnya tampil lebih “badass” lagi, tanpa harus menunggangi kuda dan memakai topeng hitam.
Aero kit ekstra milik Lamborghini Aventador SVJ itu bukan buat gaya-gayaan belaka, namun ada fungsinya juga. Sama seperti Huracan Performante, Aventador SVJ sudah memakai sistem Aerodinamica Lamborghini Attiva atau ALA, tapi punya SVJ sudah versi 2.0 alias lebih baru. Sistem ini terbukti efektif, sebab Lamborghini Aventador SVJ sudah mencatatkan waktu di Nodschleife Nurburgring dalam 6 menit 44,95 detik, lebih cepat 2 detikan lebih daripada Porsche 911 GT2 RS.
Bagian-bagian penting di mobil ini terbuat dari carbon fiber, misalnya lip spoiler depan, kisi udara, diffuser dan sayap belakang yang besar itu. Lamborghini Aventador SVJ sudah tidak pakai 3 knalpot di bumper belakang bawah seperti Aventador S, tapi diganti 2 knalpot besar yang dipasang dekat lampu rem. Oh ya, SV adalah singkatan dari Super Veloce dan J itu singkatan dari Jota, jadi nama lengkap mobil ini adalah Lamborghini Aventador Super Veloce Jota. Panjang ya?
Mesin penghancur jalanan bertampang kejam ini sudah siap untuk dipesan, dan kami yakin ia akan cepat ludes karena ini Lamborghini terakhir yang pakai mesin naturally aspirated. Hanya 900 unit Aventador SVJ yang akan dibuat, tapi ada Aventador SVJ 63 yang lebih eksklusif. SVJ 63 dibuat sebanyak 63 unit dan angka 63 itu adalah penghormatan kepada tahun kelahiran supercar Lamborghini, yakni 1963. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Komunitas Trailblazer Indonesia Touring ke Banyuwangi Rekatkan Silaturahmi