AutonetMagz.com – Seperti yang kita tahu sebelumnya, Tata Motor harus melakukan sejumlah penghematan di beberapa sektor. Hal ini memang manjadi dampak menurunnya profit mereka semenjak kendaraan komersial mereka tak lagi memberikan pendapatan yang tinggi. Dan oleh karena itu, pihak Tata Motor mencoret sejumlah agenda mereka, termasuk kehadiran mereka di Geneva Motor Show 2018 dan juga Tamo Racemo.
Namun sebuah kabar menggembirakan bagi Tata Motor baru saja mereka rilis. Ya, apalagi kalau bukan perkara laba alias profit dari pabrikan asal India ini. Laba yang mereka dapatkan di kuartal ketiga tahun 2017 ini ternyata meningkat sebanyak tiga kali lipat. Dan peningkatan ini sendiri merupakan prestasi yang melampaui hasil analisa dari para analis dalam survey Bloomberg. Ya, kabar gembira ini sendiri ditunjukkan oleh angka laba bersih yang mencapai 24,83 Milyar Rupee pada kuartal ketiga tahun ini. Padahal, di periode yang sama pada tahun 2016 silan, Tata hanya mendapatkan laba bersih 8,28 Miliar Rupee.
Tentunya peningkatan tiga kali lipat ini sangat disyukuri oleh pihak Tata. Sebenarnya, Sembilan Analis pada survey terhadap pendapatan laba bersih Tata Motor hanya menyebutkan bahwa pabrikan asal India ini hanya mungkin mengantongi laba sebesar 18,4 Miliar Rupee pada kuartal ketiga tahun ini, namun Tata mampu membuktikan bahwa analisa tersebut salah. CEO Tata, Guentek Butschek mengatakan bahwa rencana transformasi perusahaannya berjalan baik, dan hasilnya positif. Dirinya juga mengatakan akan terus mendorong pertumbuhan yang menguntungkan ini.
Scara kotor, pendapatan Tata pada kuartal ketiga tahun ini naik 9 persen menjadi 701,56 Miliar Rupee. Padahal, jika kita lihat kondisinya, Tata berada di posisi yang tak cukup menguntungkan. Jaguar Land Rover yang berada di bawah naungan dari Tata tengah didera kemerosotan penjualan di Inggris karena referendum Brexit yang emang cukup fenomenal itu. Namun pihak Tata sendiri mengatakan bahwa secara penjualan, Jaguar Land Rover masih bertumbuh secara positif berkat peningkatan penjualan di China sebanyak 27,4 persen dan juga di Amerika Serikat sebanyak 5,1 persen. Sehingga, merosotnya penjualan di Eropa karena Brexit masih bisa teratasi dengan baik.
Jadi, jika nantinya Tata Motor bisa meneruskan keuntungan macam ini, dan juga bisa kembali bergairah kembali di pasar otomotif dunia, tak mustahil kita akan melihat kembalinya Tamo Racemo ke jalur produksi, setelah sebelumnya sempat di-cut hingga waktu yang belum ditentukan. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Aprilia RSV4 Factory, Tenaga 215 hp dengan Berat Cuma 170 Kg