Autonetmagz.com – Seperti tak ada habisnya, pihak BMW terus menemukan unit yang terkena masalah sistem exhaust gas recirculation (EGR) pada mesin diesel mereka. Yup, anda benar jika menebak kalau ini adalah kasus lanjutan dari Korea Selatan perihal terbakarnya model 520d secara tiba-tiba. Karena satu mobil tersebut kasus ini terus membuat pabrikan Jerman tersebut kewalahan. Berawal dari perintah pihak Kementerian Transportasi Korea Selatan melalui Menteri Transportasinya, Kim Hyun-Mee, yang melarang mobil BMW untuk dikendarai di jalanan negeri ginseng tersebut.
Dari jumlah 39 kasus awal, memang sebenarnya kasus ini tidak memakan korban jiwa sama sekali. Namun hal tersebut membuat masyarakat Korea Selatan resah akan kehadiran mobil Jerman ini di jalan raya. Alhasil, para pemilik BMW di negara itu merasa tak nyaman karena peraturan ini, ya kalian tau lah ya perasaannya kalau punya sebuah mobil namun pemerintah melarang mobil tersebut untuk dikendarai. Hal ini menyebabkan pihak BMW langsung melakukan recall terhadap 100 ribu unit mobil dieselnya di Korea Selatan, dan langsung melakukan inspeksi pada produknya di Eropa.
Perkara ini terus merembet hingga 30 investigator dari Seoul Metropolitan Police Agency mendatangi kantor BMW di Korea Selatan! Seperti penggrebekan gembong narkoba saja ya? Hingga ‘kedatangan’ pihak kepolisian KorSel itu, jumlah mobil diesel yang terkena dampak recall memiliki total 424 ribu unit dari Korea Selatan dan juga Eropa. Apakah KorSel terlalu keras menanggapi kasus ini? Melihat potensi munculnya korban dari kasus terbakarnya mesin diesel tersebut, sepertinya tindakan tegas adalah hal yang masuk akal.
Memang hal apa sih yang bermasalah pada sistem EGR mesin dieselnya? Menurut BMW, tim investigator mereka menemukan bahwa coolant yang ada berpotensi untuk mengalami kebocoran dari unit exhaust recirculation-nya. Dengan dikombinasikan percikan api, seluruh intake manifold bisa meleleh. Lalu jika meleleh? Pastinya berpotensi kebakaran hebat pada mobil diesel BMW.
Setelah dua bulan lamanya, kami telah mendapatkan update mengenai kasus EGR mesin diesel BMW. Mengetahui ratusan ribu unitnya memiliki masalah yang sama, BMW tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka terus melakukan investigasi karena hal ini menyangkut masalah kepercayaan konsumen terhadap pabrikan Bavarian tersebut. Lalu dengan melakukan inspeksi unit diesel secara intens, akhirnya mereka menemukan sebuah realita yang cukup menyakitkan bagi manufaktur maupun para konsumen mobil diesel BMW. Itu adalah jumlah kendaraan roda empat bermesin diesel yang terkena recall.
Setelah adanya investigasi, mereka menemukan bahwa masalah EGR juga terdapat pada mobil diesel lansiran Agustus 2010 hingga Agustus 2017. Jadi total semua mobil diesel BMW yang harus terkena recall saat ini berjumlah hingga hampir 1,6 juta unit di Eropa dan beberapa bagian Asia. Jumlah yang sangat banyak mengingat selama delapan tahun pabrikan yang berbasis di Munich tersebut baru menyadari hal ini. Walaupun memang pada tahun produksi tersebut ada beberapa unit diesel yang tidak terkena kasus EGR. Untuk tipenya sendiri BMW Belum menjelaskan secara detail.
Bagi kalian atau kerabatnya yang memiliki mobil diesel BMW di Indonesia sepertinya tidak perlu khawatir. Karena menurut pengakuan pihak BMW di Indonesia, spesifikasi yang ada di sini dengan benua biru dan juga negeri ginseng memiliki perbedaan. Kasus mudah terbakarnya mobil BMW juga sempat terjadi pada pertengahan 2017 lalu di Amerika Serikat dan Kanada. Sebanyak 1,4 juta unit harus melakukan recall karena adanya masalah overheat pada sistem kabel AC, Positive Crankcase Ventilation (PCV) yang bisa meleleh, dan juga valve heater yang mudah berkarat. Jadi bagaimana tanggapan anda mengenai kasus EGR pada mobil diesel BMW ini?
Read Next: Dyson Akan Produksi Mobilnya Di Singapura?