AutonetMagz.com – Mitsubishi Triton terus menunjukkan pesona lewat desain modern hingga ketangguhan performanya. Hal tersebut turut didukung oleh keikutsertaan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dalam kompetisi Asia Cross Country Rally (AXCR) di Thailand – Kamboja pada November 2022 mendatang. Namun bagaimana jika Triton dijadikan kuda pekerja di pertambangan maupun perkebunan di Indonesia, apakah cocok?
Performa Mesin Yang Bukan Main-Main
Menurut Irwan Kuncoro selaku Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Mitsubishi Triton sering digunakan dalam medan pertambangan maupun perkebunan. “Di Indonesia (Triton) dipakai di pertambangan dan perkebunan. Orang bilang ini workhorse, kuda untuk kerja keras. Jadi iya secara langsung tidak langsung dipakai untuk reli meningkatkan lagi untuk image ini adalah kendaraan yang tangguh,” terangnya dalam korelasi kompetisi reli dengan pembuktian ketangguhan Triton.
Untuk Triton single cabin, Mitsubishi memasangkan dua tipe mesin diesel 4 silinder yaitu 4D56 dan mesin baru 4N15. Walau 4D56 berkapasitas 2.477 cc sementara 4N15 berkapasitas 2.442 cc, keduanya memiliki tenaga yang sama persis yaitu 136 PS dan torsi 324 Nm. Untuk Mitsubishi Triton double cabin, dua tipe tertinggi bahkan disematkan mesin 4N15 MIVEC yang dapat mengeluarkan tenaga hingga 181 PS dan torsi 430 Nm. Di atas kertas output mesin tersebut cukup membuktikan bahwa performa mesin Mitsubishi Triton terbaru bisa diandalkan untuk medan apapun.
Kesiapan Mitsubishi Triton Hadapi Segala Medan
Namun sebagai pelaku bisnis sektor pertambangan dan perkebunan, selain melihat performa mesin tentunya kapabiltas dari segi kapasitas bak dan juga ground clearance patut menjadi pertimbangan. Untungnya Mitsubishi Triton single cab memiliki kapasitas bak sebesar 2.265 x 1.470 x 475 mm (PxLxT), sementara Triton double cab 1.520 x 1.470 x 475 mm (PxLxT). Dengan kapasitas bak terbuka tersebut, tentu Triton dapat menjadi andalan untuk keperluan pertambangan maupun perkebunan.
Lalu soal ground clearance-nya, Triton single cabin maupun double cabin mencapai 220 mm membuatnya dapat melewati berbagai kontur jalanan apapun. Mitsubishi Triton juga memiliki approaching angle 31 derajat, departure angle 23 derajat, break-over angle 25 derajat, dan bisa melewati jalan yang memiliki sudut kemiringan hingga 45 derajat. Artinya Triton sebagai mobil niaga ringan standar bawaan pabrik, sudah memiliki kapabilitas untuk melewati medan medium off-road.
“Triton sendiri di market sudah mendominasi sekitar 60 persen, sudah cukup terbukti untuk dipakai di medan ekstrem pertambangan dan perkebunan,” ungkap Irwan. Buat kalian yang tertarik untuk meminang Mitsubishi Triton, single cab-nya dibanderol dengan harga Rp 283,55 – 363,35 juta sementara double cabin dibanderol Rp 412,45 – 505,8 juta. Sudah OTR Jabodetabek per September 2022, enaknya kalau punya Mitsubishi Triton dibawa jalan-jalan di aspal saja atau diajak menjadi kuda kerja nih sambil offroad? Tulis di kolom komentar di bawah ya.
Read Next: Pasca GIIAS, Calon SUV Baru Honda Keliling Jawa Timur