AutonetMagz.com – Dalam beberapa tahun terakhir, ajang balap mobil listrik Formula E selalu disebut dengan nama lengkap “ABB Formula E” secara resmi. Kalau Formula E sudah banyak orang tahu, ini memang nama balapan mobil listrik di mana huruf E-nya diambil dari kata “Electric”, tapi siapa ABB? Mengapa namanya selalu dikaitkan dengan Formula E atau teknologi yang berkaitan dengan elektrifikasi? Nah, akhirnya di Jakarta E-Prix, hal ini mulai terjawab.
ABB sendiri adalah perusahaan multinasional dari Swiss dengan markas utama di Zurich, dan sudah punya cabang di Indonesia. Bergerak di industri perlengkapan listrik, robotik dan otomasi, mereka memiliki lebih dari 105.000 tenaga kerja di seluruh dunia saat ini. Jika ada yang penasaran, awalnya ABB merupakan singkatan dari Asea Brown Boveri, namun belakangan ini kita cukup mengenalnya dengan nama ABB saja, tidak perlu pakai kepanjangannya.
Balap Formula E Sebagai Jalan Mencapai Sustainability
Efisiensi energi dan elektrifikasi disebut sebagai fokus utama ABB, jadi Formula E merupakan media yang tepat untuk menyampaikan visi mereka. Sejak tahun lalu, ABB sendiri sudah mulai unjuk gigi mengenai dukungannya terhadap ekosistem kendaraan berteknologi elektrifikasi di Indonesia. Contohnya, ABB menyediakan Uninterruptible Power Supply (UPS) PowerWave 33 yang digunakan PLN untuk mendukung KTT G20 di Bali tahun 2022 silam untuk menjamin ketersediaan daya bagi transportasi listrik yang digunakan saat itu.
Selain untuk KTT G20, ABB juga sudah memasang 400 charger kendaraan listrik di Indonesia. Pihak ABB bahkan sudah memasang charger wallbox AC untuk mobil listrik di sebuah apartemen mewah di Jakarta Selatan. Ini praktis menjadikan apartemen tersebut sebagai apartemen pertama yang punya fasilitas pengisian daya mobil listrik. Pemasangan ABB Ability TM dan charger Terra 24 ke salah satu SPKLU berdaya besar di Indonesia pun menjadi wujud komitmen terbaru mereka di tanah air.
Pamer Charger Mobil Balap dan Teknologi Robotik di Jakarta E-Prix
Pada balapan Jakarta E-Prix kemarin, ABB mengajak awak media mampir ke paddock tim Tag Heuer Porsche Formula E. Tiap tim punya satu charger untuk dipakai oleh kedua mobilnya, di mana daya charger ini bisa mencapai 160 kW. Hal yang paling menakjubkan dari charger berdaya besar ini adalah ukuran dan beratnya yang relatif ringkas, jadi lebih mudah untuk dibawa keliling dunia bersama tim-tim balap Formula E.
Melalui konektor CCS2, arus yang dihasilkan bisa mencapai 200 ampere dan tegangannya bisa sebesar 920V. Karena baterai mobil balap Formula E generasi ketiga ini hanya berkapasitas sekitar 41 kWh, mengisi baterai hingga siap balap bukan perkara sulit bagi charger ini. Selain teknologi charger, ABB juga memamerkan inovasi robotnya yang sudah dipakai untuk membantu proses perakitan di pabrik, termasuk merakit mobil.
Ada dua robot yang dipamerkan, pertama adalah satu robot kecil yang bisa memindahkan barang dari satu titik ke titik lain. Robot kedua yang lebih besar adalah robot dengan fungsi modular dan kecepatan gerak yang bisa disesuaikan tergantung kebutuhan. Robot ini pun bisa berhenti bergerak jika ada objek asing yang mengganggu tugasnya demi keamanan. Apa opinimu mengenai peran serta ABB dalam Formula E? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Tesla Rilis Gambar Teaser dari Tesla Model 2, Model Paling Ekonomis dari Tesla